Bocor! Amerika Serikat Disebut Telah Mendanai Eksperimen Virus Corona Sejak Lama di Wuhan

10 September 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi Virus Corona /

LINGKAR MADIUN-Amerika Serikat disebut telah mendanai eksperimen virus Corona di  Institut Virologi Wuhan China bersama Pusat Eksperimen Hewan Universitas Wuhan.

Keterlibatan AS tersebut diperoleh dari Dokumen The Intercept, yang menurut media itu keterlibatan AS sudah jauh sebelum Pandemi.

Dokumen tersebut diterbitkan pada 7 September 2021, seperti dilansir LINGKAR MADIUN dari the Intercpt dengan tebal halaman Dokumen 900 halaman.

Menurut Dokumen itu Dana hibah untuk eksperimen kontroversial itu berasal dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular National Institutes of Health dan juga EcoHealth Alliance, sebuah organisasi penelitian yang mempelajari penyebaran virus dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Kuasai Kedutaan Norwegia di Kabul, Taliban Langsung Hancurkan Botol-botol Anggur dan Buku Anak-anak

Baca Juga: Kabar Gembira! Takehiro Tomiyasu Siap Melakoni Debut Bersama Arsenal Saat Lawan Norwich City di Liga Inggris

EcoHealth Alliance, menurut dokumen itu, memberi hibah dengan jumlah US$ 3,1 juta termasuk US$ 599.000 ke Institut Virologi Wuhan selama 2014-2019.

Hibah itu sempat diperpanjang pada 2019 namun dihentikan oleh Presiden Donald Trump pada April 2020.

Dana digunakan untuk mengidentifikasi dan mengubah virus corona di kelelawar yang bisa menular ke manusia.

Baca Juga: Arsenal vs Norwich City: Mikel Arteta Berharap Arsenal Mampu Bangkit Usai Jeda Internasional

Baca Juga: Kabar Gembira! Takehiro Tomiyasu Siap Melakoni Debut Bersama Arsenal Saat Lawan Norwich City di Liga Inggris

Dokumen-dokumen tersebut berisi beberapa detail penting tentang penelitian di Wuhan, termasuk fakta bahwa pekerjaan eksperimental utama dengan tikus manusia dilakukan di laboratorium tingkat 3 keamanan hayati di Pusat Percobaan Hewan Universitas Wuhan, dan bukan di Institut Virologi Wuhan, seperti sebelumnya.

Dokumen itu juga menimbulkan pertanyaan tambahan tentang teori bahwa pandemi kemungkinan disebabkan karena kecelakaan di laboratorium.

Dan perlu diketahui penelitian itu sudah dimulai pada tahun 2014 silam.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: The Intercept

Tags

Terkini

Terpopuler