Tidak Ada yang Tahu, Amerika Serikat Ternyata Sudah Terjunkan Pasukannya Selama Setahun di Taiwan

11 Oktober 2021, 20:00 WIB
Konflik Taiwan dengan China semakin memanas. /Twitter @MoNDefense

LINGKAR MADIUN - Tegangnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China membuat Taiwan terperangkap di dalamnya.

Taiwan yang berdiri sebagai negara dengan 'status quo' saat ini sedang dalam masa-masa kritis, karena adanya intervensi dua pihak antara China dan AS.

Ketegangan ini bertambah pelik ketika pemerintah China secara aktif tetap menyuarakan 'prinsip satu China' di mana Taiwan masuk ke dalamnya secara de facto.

Baca Juga: Akhirnya, Taliban Buka Dialog dengan AS di Doha Akibat Kesulitan Ekonomi, Minta Rp142 Triliun 

Keadaan Taiwan semakin bertambah pelik ketika AS yang berjanji untuk tidak menurunkan pasukannya, ternyata telah menurunkan pasukannya selama satu tahun di negara tersebut.

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari NHK, dijelaskan bahwa fakta tersebut diketahui setelah Wall Street Journal (WSJ) membongkarnya.

WSJ melaporkan bahwa satuan operasi khusus dan kontingen Marinir AS telah beroperasi secara rahasia di Taiwan setidaknya selama satu tahun untuk melatih pasukan militer di sana.

Baca Juga: 11 Kebiasaan di Rumah Ini Justru Picu Kontaminasi Silang Bakteri dan Virus di Masa Pandemi Covid-19 

Laporan WSJ didapatkan dari para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Para pejabat itu mengatakan bahwa ada sekitar dua puluhan anggota operasi khusus dan pasukan bantuan sedang memberikan pelatihan kepada sejumlah satuan kecil angkatan darat Taiwan.

Sementara Marinir AS bekerja sama dengan angkatan laut setempat untuk melakukan pelatihan kapal kecil.

Baca Juga: Sering Canggung Ketika Bertemu Orang Baru? Inilah Beberapa Cara Agar Bisa Langsung Akrab 

Mereka datang tidak untuk bertempur, melainkan untuk melatih pasukan Taiwan yang dianggap AS perlu dilatih secara intensif.

WSJ menyebutkan bahwa pengerahan itu merupakan tanda kekhawatiran AS terkait kemampuan taktis Taiwan di tengah penguatan militer China selama bertahun-tahun.

Sampai sekarang, pemerintah Taiwan belum menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan Republik Rakyat China di Beijing.

Baca Juga: Mengejutkan! Bagi Usia di Atas 45 Tahun, Cara Mudah Tingkatkan Energi, Cukup Rutin Minum Air Ini 

Pemerintah Taiwan pimpinan Presiden Tsai Ing-Wen mengatakan bahwa pihaknya meragukan komitmen Beijing tentang 'Satu Bangsa Dua Sistem.'

Selain itu, desakan rakyat atas kemerdekaan Taiwan untuk mengubah namanya dari Republik China menjadi Republik Taiwan juga menjadi alasan. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler