Akibat Dijatuhi Sanksi Amerika Serikat, Pemimpin Junta Myanmar Mendesak Protes Kudeta Myanmar Diakhiri

- 12 Februari 2021, 09:45 WIB
Pemimpin junta baru Myanmar pada Kamis meminta pegawai negeri untuk kembali bekerja dan mendesak orang-orang
Pemimpin junta baru Myanmar pada Kamis meminta pegawai negeri untuk kembali bekerja dan mendesak orang-orang /Foto: Screnshoot laman The Guardian./

Baca Juga: Fakta Menarik Istilah Khusus untuk Angpao Imlek, Berikut Ulasannya

Para pengunjuk rasa berkumpul di seluruh negeri pada hari Kamis.

Ratusan pekerja berbaris di jalan di ibu kota Naypyitaw, meneriakkan slogan-slogan anti-junta dan membawa plakat yang mendukung Suu Kyi. Ribuan orang berdemonstrasi di kota utama Yangon.

“Sungguh lelucon! Dia pasti benar-benar delusi untuk meminta orang yang memprotesnya untuk kembali dan bekerja, ”kata salah satu pengguna Twitter, yang diidentifikasi sebagai Nyan Bo Bo, menanggapi pernyataan Min Aung Hlaing.

Baca Juga: BMKG Prakiraan Tinggi Gelombang pada 12 sampai 13 Februari 2021, Gelombang Laut Natuna Mencapai 4 Meter

Baca Juga: Resep Puding Karamel Super Lembut dan Lezat, Simak Cara Membuatnya Gampang

Amerika Serikat pada hari Kamis memberlakukan sanksi terhadap 10 pejabat militer dan mantan pejabat militer yang dianggap bertanggung jawab atas kudeta tersebut, termasuk Min Aung Hlaing.

Mereka juga memasukkan tiga perusahaan permata dan giok yang dikatakan dimiliki atau dikendalikan oleh militer.

“Sanksi ini secara khusus menargetkan mereka yang memainkan peran utama dalam menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis di Burma. Sanksi itu tidak ditujukan pada rakyat Burma, ”kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: BMKG Prediksi Akumulasi Curah Hujan 24 Jam di Indonesia, Pulau Jawa Berpotesi Hujan Lebat

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah