Presiden Erdogan Sebut Kecaman AS Terhadap 13 Warga Turki yang Tereksekusi Mati Adalah Lelucon

- 16 Februari 2021, 17:36 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Instagram @rterdogan/

LINGKAR MADIUN- Kabar mengejutkan datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan diketahui telah menuduh Amerika Serikat membantu kelompok militan Kurdi yang diyakini telah mengeksekusi mati 13 warga Turki yang diculik di utara Irak.

Baca Juga: Kompetisi Bulutangkis Jerman Terbuka Resmi Dibatalkan, Rionny Mainaky Menyayangkan Hal Tersebut

Presiden Erdogan menyebut kecaman yang disampaikan AS terhadap eksekusi mati tersebut sebagai sebuah “lelucon”. 

“Ada pernyataan yang dilakukan oleh AS. Itu adalah lelucon. Apakah kalian tidak seharusnya melawan PKK dan YPG? Kalian terang-terangan mendukung mereka dan berdiri di belakang mereka,” kata Presiden Erdogan.

Turki mengungkapkan Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dianggap sebagai kelompok militan oleh Ankara, telah mengeksekusi para tahanan, termasuk di antaranya tentara dan polisi.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan Bagi Pengungsi Longsor Nganjuk

Eksekusi tersebut dilakukan di tengah adanya operasi militer terhadap PKK.

Presiden Erdogan mengatakan Ankara akan meneruskan operasi militer memberantas PKK di perbatasan dengan Irak.

PKK telah meluncurkan pemberontakan selama puluhan tahun di daerah selatan Turki, yang dihuni oleh banyak warga etnis Kurdi. Setidaknya lebih dari 40.000 orang tewas akibat pertempuran antara tentara dan pasukan pemberontak.

Baca Juga: Menang Atas Sheffield United, West Ham United Geser Liverpool di Klasemen Liga Premier

“Jika kami bersama-sama dengan kalian di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara,red). Jika kita akan terus bersatu, maka kalian harus bersikap tulus terhadap kami. Oleh karena itu, kalian harus mendukung kami, bukan para teroris,” kata Presiden Erdogan.

Presiden Erdogan juga mengungkapkan bahwa tidak ada yang dapat mengkritik operasi militer Turki di perbatasan Suriah dan Irak setelah eksekusi tersebut. Negara-negara lain harus menentukan sikapnya mendukung Turki atau para militan. 

Sementara, Amerika Serikat (AS) mengecam insiden itu dan mengatakan jika pihaknya akan berdiri bersama Turki, jika pembunuhan tersebut terbukti dilakukan oleh PKK.

Baca Juga: Jangan Konsumsi Makanan Ini Secara Bersamaan, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuhmu

AS dan Uni Eropa menetapkan PKK sebagai organisasi teroris, tetapi di Suriah, tentara-tentara AS bersama pejuang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Turki menyebut YPG terhubung dengan PKK.

Sejak Joe Biden terpilih sebagai Presiden AS tahun lalu, Turki berulang kali mengatakan ingin memperbaiki hubungan dengan AS. Namun, dukungan AS terhadap YPG membuat Turki geram dan hal tersebut menjadi penghalang membaiknya hubungan antara dua negara.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah