LINGKAR MADIUN – Menyikapi keadaan Afghanistan, Turki menyatakan tidak lagi dapat menanggung beban gelombang migran baru dari Afghanistan, menurut Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Cavusoglu telah berdiskusi dengan Jerman mengenai gelombang migran baru Afghanistan setelah kembalinya Taliban, seperti yang dikutip Lingkar Madiun dari Reuters.
Baca Juga: AS Serang Militan ISIS-K di Kabul Afghanistan Saat Tenggat Waktu Evakuasi Hampir Berakhir
“Turki telah cukup melaksanakan tanggung jawab moral dan kemanusiaan terkait migrasi,” kata Cavusoglu, berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada hari Minggu, 29 Agustus 2021.
“Tidak mungkin bagi kami untuk menanggung beban pengungsi tambahan,” kata Cavusoglu.
Baca Juga: Vaksin Nusantara Diminati Turki, Pakar Biologi Molekuler: Turki Siap Pesan 5,2 Juta Dosis
Peristiwa di Afghanistan telah memicu kekhawatiran di Uni Eropa akan terulangnya krisis pengungsi 2015, di mana hampir satu juta orang yang melarikan diri dari perang.
Pelarian itu menyebabkan kemiskinan di Timur Tengah dan sekitarnya, menyebar ke Yunani dari Turki.
Untuk membendung arus pengungsi, UE mencapai kesepakatan dengan Turki pada 2016 untuk menampung warga Suriah yang melarikan diri dari perang di negara mereka dengan imbalan miliaran euro untuk proyek pengungsi.