LINGKAR MADIUN - Perusahaan properti asal Shenzhen, Evergrande, baru saja mengalami krisis yang cukup hebat dan berefek langsung pada pasar modal China.
Hal tersebut juga menjadi perhatian negara-negara lain, karena secara tidak langsung akan mempengaruhi kerja sama dengan Evergrande.
Cukup banyak industri di Indonesia yang secara tidak langsung bekerja sama dengan Evergrande yang dikhawatirkan akan berdampak pada ekonomi negara.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari CNA, dijelaskan bahwa krisis Evergrande terjadi karena banyaknya likuidasi aset yang dibangun oleh perusahaan tersebut.
Sebagai perusahaan multinasional yang besar, Evergrande juga menanamkan sahamnya di Indonesia, baik secara langsung ataupun melalui perusahaan-perusahaan lain.
Kementerian Keuangan Indonesia sedang memantau situasi pasar keuangan di China.
Sri Mulyani memperingatkan bahwa masalah utang Evergrande dapat mempengaruhi perekonomian dunia.
"Kami melihat risiko baru terhadap stabilitas sistem keuangan di China," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers pada Jumat, 24 September 2021.
"Mereka sedang melalui situasi yang tidak mudah dan dapat memberikan efek riak yang luar biasa, tidak hanya bagi ekonomi domestik China, tetapi juga dunia," tambahnya.
"Jadi kita harus berhati-hati," tutup mantan Direktur Bank Dunia tersebut. ***