Intelijen AS Sebut ISIS di Afghanistan Bisa Menyerang AS Dalam 6 Bulan dan Picu Masalah Keamanan Nasional AS

- 27 Oktober 2021, 08:50 WIB
Seorang pejuang Taliban berdiri di Kota Ghazni, Afghanistan 14 Agustus 2021 - Taliban menjanjikan keamanan yang lebih ditingkatkan usai serangan bom ketiga sejak pengambilalihan Afghanistan terjadi.
Seorang pejuang Taliban berdiri di Kota Ghazni, Afghanistan 14 Agustus 2021 - Taliban menjanjikan keamanan yang lebih ditingkatkan usai serangan bom ketiga sejak pengambilalihan Afghanistan terjadi. /Stringer/Reuters

LINGKAR MADIUN- Komunitas intelijen AS telah menilai bahwa Negara Islam di Afghanistan dapat memiliki kemampuan untuk menyerang Amerika Serikat hanya dalam waktu enam bulan, dan memiliki niat untuk melakukannya, kata seorang pejabat senior Pentagon kepada Kongres pada hari Selasa.

Pernyataan Colin Kahl, wakil menteri pertahanan untuk kebijakan, adalah pengingat terbaru bahwa Afghanistan masih dapat menimbulkan masalah keamanan nasional yang serius bagi Amerika Serikat bahkan setelah mengakhiri perang dua dekade dengan kekalahan pada bulan Agustus.

Taliban yang memenangkan perang, adalah musuh dari Negara Islam dan telah melihat upaya untuk memaksakan hukum dan ketertiban setelah AS penarikan digagalkan oleh bom bunuh diri dan serangan lain diklaim oleh Negara Islam.

Baca Juga: Arsenal, Chelsea dan Sunderland Lolos Babak Perempat Final Carabao Cup dengan Susah Payah

Baca Juga: Sejak Diambil Alih Taliban, Kelaparan Terus Mengalami Peningkatan di Afghanistan

Termasuk pengeboman yang menargetkan sekte minoritas Syiah dan bahkan pemenggalan ISIS terhadap anggota pasukan milisi Taliban di kota timur Jalalabad.

Dalam kesaksian di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat, Kahl mengatakan masih belum jelas apakah Taliban memiliki kemampuan untuk memerangi ISIS secara efektif setelah penarikan AS pada Agustus.

Amerika Serikat memerangi Taliban serta kelompok-kelompok yang menyerang seperti Negara Islam dan Al Qaeda.

"Ini adalah penilaian kami bahwa Taliban dan ISIS-K adalah musuh bebuyutan. Jadi Taliban sangat termotivasi untuk mengejar ISIS-K. Kemampuan mereka untuk melakukannya, saya pikir, harus ditentukan," kata Kahl, menggunakan akronim. untuk Negara Islam di Afghanistan."

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x