Saudi Arabia dan produsen energi tradisional lainnya mengatakan tidak realistis hanya untuk mematikan keran minyak dan gas saat ini karena bahan bakar fosil akan dibutuhkan selama beberapa dekade mendatang selama transisi ke energi terbarukan.
Saudi Arabia sebelumnya menguraikan rencana untuk membangun pabrik hidrogen hijau terbesar di dunia yang ditenagai oleh energi matahari dan angin di kota Neom.
Baca Juga: Lawan Kanker Tanpa Kemoterapi! Ini Rahasia yang Banyak Disepelekan Orang: Kondisi Tubuh Basa
Pabrik hidrogen hijau atau yang dikenal juga dengan 'Inisiatif Hijau Saudi' akan melibatkan investasi lebih dari 187 miliar dolar AS pada tahun 2030. ***