"Aku benar-benar sedih," kata ayahnya sambil air mata mengalir.
Sehari sebelumnya, keluarga Zhang telah mencoba untuk menangkap taksi di mana puing-puing ditemukan beberapa kilometer jauhnya, tetapi pihak berwenang setempat menolak untuk membiarkan mereka masuk.
Baca Juga: Tim Akhirnya Temukan Kotak Hitam dari Kecelakaan Pesawat Chian Eastern: Suaranya Tidak Jelas
Mereka tidak bisa menahan air mata saat petugas pemadam kebakaran, polisi, dan paramedis menunggu untuk merawat para korban. Mereka memohon izin untuk membakar dupa untuk Zhang.
Orang asing mencoba membantu keluarga Zhang dengan mengantar mereka lebih dekat ke tempat kejadian melalui rute yang lebih panjang, tetapi polisi juga memblokir rute itu.
Pemerintah setempat akhirnya mengizinkan keluarga untuk mendekati lokasi kecelakaan pada 23 Maret, di mana mereka dapat mengamati penyelamat mencari korban selamat.
"Ingat untuk segera pulang!" teriak seorang pria sebelum dia menjadi terlalu emosional dan kata-katanya bercampur dengan ratapan.
"Ikutlah denganku dan pulanglah," paman Zhang juga berteriak.
Baca Juga: 3 Kesalahan yang Harus Dihindari oleh Content Creator Tiktok Pemula
Asap mengepul dari dupa yang dibakar hingga menjadi abu di tanah di samping altar pemujaan darurat. Ekskavator terus membajak tanah, mencari tanda-tanda kehidupan dari 123 penumpang dan sembilan awak.