Tak Ada Korban Selamat, Kecelakaan Pesawat China Eastern, Gagalkan Kepercayaan di Pasar Dunia

- 29 Maret 2022, 09:25 WIB
Dari 132 korban kecelakaan pesawat China Aestern 120 di antaranya sudah teridentifikasi.
Dari 132 korban kecelakaan pesawat China Aestern 120 di antaranya sudah teridentifikasi. /Foto: Reuters / Tingshu Wang/

 

LINGKAR MADIUN - Perusahaan pesawat yang sedang mencoba untuk membangun kembali kepercayaan di China, setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.

Kecelakaan maut Boeing 737-800 di Cina selatan mengancam untuk menggagalkan upaya perusahaan pesawat untuk membangun kembali kepercayaan di pasar terbesar dunia, setelah kecelakaan fatal dalam beberapa tahun terakhir.

Kecelakaan penerbangan China Eastern Airlines dengan 132 orang di dalamnya merupakan kemunduran terbaru bagi Boeing, karena berusaha mengirimkan 140 737 MAX jet yang dibuat untuk pelanggan China.

Baca Juga: Tarif Pajak Pertambahan Nilai Naik Menjadi 11 Persen, Menkeu: Masih di Bawah Rata-rata Dunia

Petugas pencarian dan penyelamatan lokal yang dikutip di media pemerintah China melaporkan tidak ada tanda-tanda selamat dari penerbangan, yang jatuh ke daerah pegunungan terpencil saat dalam perjalanan dari kota barat daya Kunming ke Guangzhou.

Pesawat 737-800 yang jatuh tidak memiliki peralatan yang menyebabkan 737 MAX jatuh pada 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang.

Model yang telah beroperasi sejak 1997 ini umumnya dikenal memiliki catatan keselamatan yang kuat.

Baca Juga: Sempat Diremehkan, Ucapan Lord Rangga Ini Disebut Terbukti di Perang Rusia-Ukraina? Simak Isi Pernyataannya

Tetapi sejarah pesawat mungkin tidak membuat perbedaan bagi penumpang China dan regulator nasional yang dikenal dengan persyaratan keselamatan yang cermat.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x