Negara Barat Mengirim Senjata dan Kendaraan Lapis Baja, Rusia Marah Invasi Semakin Membabi Buta?

- 3 April 2022, 10:35 WIB
Ilustrasi senjata nuklir.
Ilustrasi senjata nuklir. /Tangkapan layar Instagram/@infiniteposters//

LINGKAR MADIUN - Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, hal tersebut bisa terjadi karena faktor dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

Namun, kini negara Ukraina membutuhkan artileri jarak jauh dalam menghadapi penembakan kota-kota Rusia yang tak henti-hentinya, termasuk Mariupol di selatan, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan dalam sebuah wawancara pada 31 Maret, setelah ia memimpin konferensi pendanaan pertahanan Ukraina.

Baca Juga: Amalkan Dzikir Ini Minimal 1 Menit, Terutama pada Bulan Ramadhan Dosa Selama 70 Tahun Diampuni?

"Cara terbaik untuk menghadapi serangan ini adalah dengan artileri jarak jauh, jadi mereka terutama akan membutuhkan dan ingin menemukan artileri dan amunisi jarak jauh," kata Wallace.

Ukraina juga mencari semacam kendaraan lapis baja, tidak harus tank, tapi pasti mampu memberikan perlindungan, ditambah lebih banyak sistem pertahanan udara," kata Wallace.

Janji untuk memasok artileri, peluru artileri dan kendaraan lapis baja merupakan peningkatan atas senjata pertahanan yang baru-baru ini diberikan Barat kepada Ukraina.

Baca Juga: 4 Alasan Wanita Scorpio Mampu Menjadi Kekasih Idaman dan Terbaik Secara Alami, Perlu Anda Ingat Itu!

Presiden Ukraina telah berulang kali meminta bantuan dengan tank, pesawat tempur dan sistem pertahanan udara canggih.

Namun, negara-negara Barat masih khawatir bahwa memberikan senjata ofensif ke Ukraina, terutama jet tempur, akan membuat marah Moskow dan mengakibatkan pembalasan.

Konferensi pendanaan pertahanan untuk Ukraina diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris pada 31 Maret dan dihadiri oleh lebih dari 35 negara, termasuk negara-negara Eropa, AS, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

Baca Juga: Lebih Dekat Ke Tawaran Ricketts Family, Suporter Chelsea Murka dan Tak Mendukungnya Menjelang Pengumuman

"Negara-negara yang berpartisipasi membahas apakah perlu mengubah jenis bantuan yang diberikan ke Ukraina dan kami pasti akan melakukannya karena taktik di lapangan telah berubah,” kata Wallace.

Minggu ini, pihak Rusia mengumumkan akan mengurangi operasi di dekat ibu kota Kyiv dan di utara Ukraina untuk fokus di wilayah Donbas di Ukraina timur, termasuk kota Mariupol yang terkepung.

"Negara-negara yang berpartisipasi dalam pertemuan pada 31 Maret juga sepakat untuk menyediakan sistem pertahanan pantai untuk membantu Ukraina mempertahankan kota pelabuhan selatan Odessa dan mencegah kapal perang Rusia menembakkan rudal jelajah dari Laut Hitam," kata Wallace.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah