Ditengah Krisis Ekonomi, Akankah Invasi ke Ukraina Justru Terbukti Hancurkan Warisan Vladimir Putin?

- 5 April 2022, 20:45 WIB
Vladimir Putin
Vladimir Putin /Reuters

LINGKAR MADIUN - Sudah lebih dari sebulan memasuki perang di Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan akan mengurangi operasi militernya di bagian utara negara tetangganya.

Kegagalan tentara Rusia untuk mencapai kemenangan cepat telah menimbulkan spekulasi tentang ketegangan di dalam Kremlin dan ketidaksenangan Presiden Vladimir Putin dengan stafnya.

Beberapa pengamat mengklaim bahwa keputusan untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari dinilai lebih mencerminkan keprihatinan pribadi Putin daripada kebutuhan geopolitik.

Baca Juga: Penderita Diabetes Tanpa Suntik Insulin, Modal 1 Bahan Alami Ini, Kadar Gula Darah Selalu Stabil

Dimana saat ia berusia 70 tahun ini, ia semakin disibukkan dengan warisan sejarahnya.

Para pengamat mengatakan bahwa di tengah kerugian militer di Ukraina dan krisis ekonomi yang mendalam sebagai akibat dari sanksi barat yang meluas yang dikenakan atas invasi, prestasi dari Putin mungkin akan dirusak.

Dengan demikian, sebenarnya apa yang telah dicapai Vladimir Putin dalam 22 tahun kekuasaannya dan apa yang dipertaruhkan baginya dalam perang ini?

Baca Juga: Penglihatan Rabun dan Minus Sembuh, Tanpa Pengobatan Mahal, 3 Bahan Ini Tingkatkan Fungsi Mata

Melansir dari Al Jazeera, pada akhir tahun 1990-an, Vladimir Putin yang menjadi mantan agen KGB dan birokrat dalam pemerintahan kepresidenan Boris Yeltsin muncul sebagai salah satu calon penggantinya.

Yeltsin sangat tidak populer dan dianggap sebagai pemimpin yang lemah setelah mengawasi transisi bergelombang dari komunisme ke ekonomi pasar dan politik elektoral.

Butuh seseorang yang dapat memproyeksikan citra yang berbeda yang memiliki kekuatan dan ambisi sebagai penggantinya.

Baca Juga: Bagi Para Bunda Jangan Menidurkan Anak di Atas Jam 9 Malam, Ini yang Akan Terjadi! Berikut 3 Solusinya

Menurutnya, Putin memainkan sentimen-sentimen tersebut dan menampilkan dirinya sebagai seseorang yang dapat menertibkan urusan dalam negeri Rusia dan menghadapi penghinaan yang dipersepsikan oleh barat.

Setelah pergantian perdana menteri, Vladimir Putin diangkat ke jabatan yang sama pada Agustus 1999 yang membuka jalan bagi kepresidenannya.

Pada Maret tahun 2000, Vladimir Putin memenangkan pemilihan presiden dengan 53 persen suara.***

 

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x