Network
LINGKAR MADIUN - Kasus Blue Diamond Affair yakni aksi pencurian batu permata dan perhiasan emas yang terjadi di tahun 1990 dikabarkan kembali diselidiki.
Kasus tersebut bermula, dari seorang warga Thailand bernama Kriangkrai Techamong melakukan pencurian di tempat kerjanya di kediaman istana pangeran Faisal Bin Fahd Al-Saud.
Kriangkrai Techamong kedapatan mencuri batu permata serta perhiasan lainnya seberat sekitar 91 kilogram.
Baca Juga: Kasus Subang Terbongkar, Yosep Beberkan Fakta Baru, Ngaku Sempat Ganti Sepatu dan Lakukan Hal Ini
Youtuber investigasi Anjas mengungkapkan bahwa pada awal tahun 2022, Perdana Menteri Thailand sempat melakukan kunjungan ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh dan mengeluarkan statement menarik.
“Disitu ada statement yang buat aku menarik,” ungkap Anjas sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari kanal Youtube Anjas di Thailand pada 2 Juni 2022.
“Beliau mengatakan akan membuka kembali kasus pencurian ini yang dilakukan oleh warga Thailand bahwa warga Thailand tersebut sudah diberikan hukumannya,” terangnya.
Baca Juga: Jika Kuku Mudah Patah dan Melengkung? Waspada, Pertanda Kekurangan Nutrisi Ini
Anjas mengungkapkan bahwa secara tidak langsung Thailand sangat dirugikan atas kasus tersebut lantaran berdampak pada hubungan diplomatik antara Thailand dan Arab.
Perdana Menteri Thailand sepertinya akan mulai melakukan perbaikan hubungan diplomatik dan memulai kerjasama antar kedua negara.
Kriangkrai Techamong merupakan petugas kebersihan di istana pangeran Faisal Bin Fahd Al-Saud. Modusnya, pada saat Kriangkrai Techamong membersihkan kamar pangeran Arab, brankas perhiasan terlihat tidak dikunci, banyak perhiasan yang berserakan.
Baca Juga: Jika Tiba-tiba Alami Bau Mulut Menyengat, Jangan Diabaikan, Pertanda Penyakit Kronis Ini
Kriangkrai Techamong pun sontak tergoda untuk mencurinya lantaran dirinya sedang terlilit hutang. Ia pun berinisiatif untuk memasukkan batu permata serta total sekitar 91 kilogran perhiasan ke dalam vakum cleaner.
Pangeran Faisal Bin Fahd Al-Saud sendiri saat itu sedang berada di luar kota sehingga Kriangkrai Techamong memiliki kebebasan untuk memasuki kamar.
Hasil pencurian total sekitar 91 kilogram perhiasan dan batu permata pun ia kirimkan lewat cargo dari Arab Saudi menuju ke Thailand dalam bentuk sebuah paket yang ditulis berisi muatan pornografi dan telah disiapkan amplop uang.
Kriangkrai Techamong pun kemudian pulang ke Thailand dan selanjutnya menjual hasil curiannya ke sejumlah toko berlian dan perhiasan.
Namun, kurang dari setahun Kriangkrai Techamong akhirnya berhasil ditangkap dan dihukum penjara di Thailand di bawah 10 tahun.
Pihak kerajaan dari Arab Saudi pun meminta agar perhiasan dan batu permata yang telah dicuri agar segera dikembalikan, namun sayangnya saat dikembalikan 81 persen perhiasan tersebut ternyata palsu.***
