Mengejutkan, Setelah Penikaman di Gereja Presiden Rusia Langsung Surati Presiden Prancis Macron

- 30 Oktober 2020, 10:16 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Instagram.com/@leadervladimirputin

LINGKAR MADIUN – Insiden mengerikan yang menewaskan  tiga orang  setelah penikaman di Basilika Notre-Dame di Nice, Prancis, itu menjadi perhatian dunia.

Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam hitungan jam setelah insiden penikaman itu langsung mengirim telegram ke Prancis.

Melansir ABC News, pesan itu ditunjukan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron. Putin menyatakan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tragis serangan teroris di Prancis.

Baca Juga: Setelah Penikaman di Gereja, Presiden Prancis Macron Buka Suara: Seperti Terjebak Dalam Krisis!

Baca Juga: Kompetisi Liga Indonesia Resmi Ditunda Pada 2021 , PSSI Beri Penjelasan

"Kemarahan yang disebabkan oleh kejahatan sinis dan kejam yang dilakukan di dalam gereja. Sekali lagi, kami telah melihat bahwa teroris sama sekali tidak memiliki moral humanis. Jelas bahwa memerangi terorisme internasional membutuhkan komunitas global untuk bergabung," tulisnya dalam telegram itu.

Putin menegaskan kesiapan pihak Rusia untuk menjalin kerja sama dalam waktu dekat dengan Prancis. Serta mitra internasional lainnya dalam segala arah kegiatan untuk memerangi terorisme.

Baca Juga: Pengumuman CPNS 30 Oktober 2020. BKD Jatim: Bisa Jadi yang Tidak Lulus Jadi Lulus, atau Sebaliknya

Presiden Rusia itu juga mengatakan bahwa orang-orang Rusia berbagi kemarahan dan kesedihan dengan rakyat Prancis dan menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga yang ditinggalkan.

Sementara Juru Bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakkan dengan tegas tidak akan membiarkan majalah satir Charlie Hebdo atau majalah sejenisnya beredar di negeranya.

Baca Juga: HARI INI, Pengumuman Hasil Seleksi CPNS Formasi Tahun 2019, Segera Login di https://sscn.bk.go.id

Ketika ditanya apakah Rusia dapat menerbitkan majalah yang mirip dengan Charlie Hebdo, Peskov mengatakan kepada wartawan: "Tidak, tidak bisa."

“Setiap agama hidup satu sama lain dengan penuh rasa hormat. Itulah mengapa keberadaan publikasi semacam itu tidak mungkin ada di sini, termasuk dengan mempertimbangkan undang-undang yang ada, ”kata Peskov, seraya menunjukkan bahwa Rusia adalah rumah bagi sekitar 20 juta Muslim.

Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 3 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis.
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 3 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis.

Namun saat Peskov ditanya  apakah karikaturisasi Nabi Muhammad diperbolehkan, ia enggan berkomentar.

Baca Juga: Si Jago Merah Mengamuk Hanguskan Pabrik Busa di Kawasan Jateke Tangerang

Diberitakan sebelumnya, salah satu di antara tiga korban penikaman di Gereja Prancis itu telah dipenggal dengan cara yang sadis. Berdasarkan keterangan polisi setempat, pemandangan itu tampak mengerikan. Namun pelaku penyerangan segera dilumpuhkan dengan  ditembak pada bahu oleh polisi dan dibawa ke rumah sakit.

Walikota Nice, Christian Estrosi, mengatakan pelaku pembunuhan itu  mengucapkan kalimat "Allahu Akbar" beberapa kali saat dia ditangkap dan diborgol oleh polisi.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x