Pfizer Ciptakan Vaksin Corona, Klaim lebih dari 90% Efektif Cegah Covid-19

- 10 November 2020, 11:41 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer
Ilustrasi vaksin Pfizer /Instagram/@pfizerinc

Lingkar Madiun – Pfizer mengumumkan hasil uji coba vaksin virus corona buatan perusahaannya pada hari Senin, 9 November 2020. Hasil analisis dari uji coba tersebut  menunjukkan bahwa vaksin itu sangat efektif dalam mencegah Covid-19. Adanya perkembangan tersebut menjadi hal yang positif di tengah pandemi Covid-19 karena banyak orang menunggu ditemukannya vaksin virus corona.

“Ini adalah momen bersejarah. Pandemi ini adalah situasi yang menghancurkan siapa saja, dan kami telah memulai sesuatu yang belum pernah dicapai oleh siapa pun untuk menghasilkan vaksin dalam satu tahun,” ujar Kathrin Jansen, wakil presiden senior dan kepala penelitian dan pengembangan vaksin di Pfizer.

Uji coba vaksin ini melibatkan sejumlah sukarelawan yang sebelumnya tidak pernah memiliki riwayat terinfeksi virus corona. Dalam uji coba tersebut, diketahui bahwa tingkat keberhasilan vaksin itu lebih dari 90 persen efektif mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Start-Up Bioteknologi Singapura Produksi Susu tanpa Hewan

Baca Juga: 10 Fakta Tugu Pahlawan, Ikon Surabaya untuk Peringati Hari Pahlawan

Jika berhasil, tingkat perlindungan vaksin virus corona milik Pfizer ini akan setara dengan vaksin campak yang diberikan pada anak-anak. Pfizer juga mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan serius dari vaksin ini.

Pfizer bekerjasama dengan BioNTech, produsen obat asal Jerman, untuk mengembangkan vaksin virus ini. Kemitraan dua perusahaan untuk membuat vaksin corona ini diumumkan pada pertengahan Maret 2020.

Namun, pengerjaan vaksin dimulai lebih awal oleh BioNTech sebelum memutuskan bermitra dengan Pfizer. Di akhir bulan Januari 2020, BioNTech memulai proyek ini di Mainz, Jerman saat kasus pertama penularan Covid-19 muncul di Perancis.

Baca Juga: Sinopsis John Wick, Keanu Reeves Bintangi Film tentang Dendam Seorang Pembunuh Bayaran

Ugur Sahin, kepala eksekutif dan salah satu pendiri BioNTech, segera mengumpulkan tim beranggotakan 40 orang untuk mengerjakan vaksin. Mereka menyebutnya Project Lightspeed.

BioNTech menggunakan teknologi yang belum pernah disetujui untuk digunakan pada manusia.

Dalam pengerjaannya, BioNTech membutuhkan materi genetik yang disebut messenger RNA yang akan disuntikkan ke dalam sel otot. Messenger RNA ini bertugas memberikan instruksi untuk membangun protein yang ditemukan di permukaan virus corona. Protein tersebut kemudian menstimulasi sistem kekebalan yang dipercaya mampu menghasilkan perlindungan jangka panjang terhadap virus.

Baca Juga: Makan Alpukat Setiap Hari? Ini yang Akan Terjadi pada Tubuhmu Menurut Pendapat Ahli

“Memang banyak yang harus dipertaruhkan demi kemanusiaan,” ucap Dr. Albert Bourla, CEO dari Pfizer.

Hal ini terkait distribusi vaksin Pfizer yang akan menjadi tantangan tersendiri karena dibuat dengan messenger RNA. Selain itu, dosisnya pun harus dijaga pada suhu yang sangat dingin.

Sampai saat ini belum diketahu di lokasi seperti apa seseorang bisa mendapatkan suntikan vaksin Pfizer.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Nytimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah