LINGKAR MADIUN – Selama bulan Ramadhan, Pemkot Madiun mengagendakan safari di masjid-masjid.
Kegiatan safari ini dilaksanakan sambil mengikuti Salat Tarawih. Salah satunya di Masjid Al Muajirin yang berada di Jalan Merak, Perumahan Merak Indah, Nambangan Kidul.
Safari Ramadhan ini tidak hanya dilakukan sebagai kegiatan keagamaan, namun juga sebagai sarana untuk meninjau penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga: Ternyata Inilah Rakaat Shalat Tarawih yang Paling Utama! Pahalanya Seperti Shalat Semalam Suntuk
Seperti yang diketahui, pemerintah sudah memberi izin untuk melakukan kegiatan keagamaan di tempat ibadah.
Kegiatan keagamaan yang diperbolehkan untuk dilakukan di tempat ibadah ini juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal 50 persen dari kapasitas.
Safari Ramadhan memang sengaja dilakukan bergantian dari satu masjid ke masjid lain untuk meninjau penerapan protokol kesehatan di sejumlah masjid di lingkungan masyarakat.
Baca Juga: Bolehkah Keramas di Siang Hari Ketika Berpuasa ? Perhatikan Hal Ini Saat Melakukannya
Wali Kota mengatakan bahwa Kota Madiun biasanya banyak mengadakan kegiatan keagamaan jika tidak ada Covid-19, misalnya mengundang Habib Syech, Cak Nun, Gus Ali Gondrong, dan lainnya.
Namun karena pandemi jadwal itu pun ditunda.
“Terpaksa kita tunda semua. Kegiatan hanya boleh skala kecil. Seperti tarawih dengan maksimal 50 persen,” ujar Wali Kota.
Wali Kota juga melakukan sosialisasi tentang pembangunan di Kota Madiun, salah satunya adalah tentang Lapak UMKM.
Baca Juga: Waspada Penipuan Berkedok Subsidi Listrik Gratis Lewat Link! Begini Cara Asli Mendapatkannya
Pembangunan Lapak UMKM yang memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian akan dilanjutkan pada tahun ini.
Pembangunan Lapak UMKM pada tahun ini memiliki tujuan untuk menyempurnakan pembangunan sebelumnya.
Wali Kota berharap masyarakat tidak perlu untuk jauh-jauh lagi pergi ke luar untuk memenuhi kebutuhan karena semua sudah tersedia di Lapak UMKM.
“Tahun ini kita lanjutkan dan kita sempurnakan lagi di 2022 nanti. Setiap kelurahan harus dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Harus menjadi kelurahan mandiri. Ini sesuai dengan instruksi bapak Presiden terkait intervensi berbasis lokal,” tutur Wali Kota.***