Puasa Arafah Ikut Pemerintah Indonesia atau Arab Saudi? Begini Penjelasan Ustadz Ahmad Idris Kailani

- 7 Juli 2022, 10:20 WIB
Penentuan waktu memulai puasa Arafah, apakah mengikuti pemerintah Indonesia atau Arab Saudi?
Penentuan waktu memulai puasa Arafah, apakah mengikuti pemerintah Indonesia atau Arab Saudi? /Pixabay/Konevi

Dimana, dijelaskan dalam proses rukyat ternyata hilal tidak tampak dan bukan hanya di Indonesia saja yang mengalami, negara-negaa Asia lainnya seperti Malaysia hingga Brunei pun juga sama.

“Ini kan yang satu mathla’, satu tempat yang potensi melihatnya itu adalah sama,” ujar ustadz Ahmad.

Baca Juga: Kasus Subang, Yoris Dipojokkan, Adanya Bukti Kuat Sosok Ini Bongkar Kerjasama dengan Danu?

Ustadz Ahmad Idris Kailani menjelaskan jika tidak melihat hilal maka Rasulullah SAW menganjurkan agar menyempurnakannya menjadi 30.

“Karena tidak melihat itu bulan cuma sampai tanggal 29 itu, kalau terlihat bulan cuma sampai tanggal 29 besok tanggal 1, kalau tidak melihat Rasulullah sudah kasih rumus sempurnakan menjadi 30 dan ini yang terjadi,” ucap ustadz Ahmad.

“Maka di Indonesia dan di mayoritas negara Asia yang ada itu lebaran kita tanggal 10, hari Arafahnya tanggal 9,” tambahnya.

Baca Juga: Chelsea Semakin Dekat Amankan Raheem Sterling dan Menjadi Pemain Bayaran Tertinggi di Klub

Dengan demikian, ustadz Ahmad Idris Kailani menyarankan agar mengikuti ketentuan pemerintah Indonesia terkait puasa Arafah untuk mempermudahnya.

Selain itu, juga tidak ada aturan dalam Islam untuk menyeragamkan perkara tersebut mengingat perbedaan merupakan sunatullah.***

 

Halaman:

Editor: Ika Sholekhah Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah