LingkarMadiun.com – Semua saat ini sudah dipastikan mengenal makanan khas Papua, Papeda. Sebuah olahan makanan yang terbuat dari pohon sagu tua di bumi Papua ini kaya akan budaya didalamnya.
Bukan hanya makanan Papeda juga menyimpan rahasia yang sama sekali belum dikenal oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itulah mari sama-sama mengenal Papeda khas Papua ini.
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @fwi.or.id Bagi masyarakat Papua, sagu memiliki makna penting dan bukan hanya dikenal sebagai sumber makanan saja.
Lebih dari itu, sagu disimbolkan sebagai salah satu budaya bagi masyarakat Papua. Sagu harus melewati proses yang panjang untuk sampai menjadi makanan Papeda.
Begini proses yang harus dilalui dalam menciptakan Papeda, ternyata tidak boleh sembarangan. Karena ini menyangkut adat dan budaya Papua.
1. Makanan pokok
Papeda masih menjadi makanan pokok sebagian besar komunitas masyarakat adat atau lokal Papua yang tinggal di dataran rendah. Proses dari sagu menjadi papeda memiliki langkah yang panjang.
Baca Juga: Jendela Transfer: Fulham Incar Kiper Arsenal yang Terbuang Ini, Siapakah Dia? Simak Selengkapnya
2. Pemilihan pohon
Pemilihan pohon yang siap panen dilakukan oleh laki-laki dengan memperhatikan ciri-ciri morfologi pohon, seperti diameter pohon dan munculnya bunga.
Selain itu, proses penebangan dilakukan juga oleh laki-laki.
3. Pengolahan sagu
Setelah ditebang, ada dua macam proses olahan sagu. Cara tradisional dengan ditokok, atau dengan cara modern yaitu diparut. Proses tradisional biasanya masih dengan system gotong-royong.
4. Wilayah sumber sagu
Sagu yang dipanen biasanya berasal dari dusun sagu atau dari kebun sagu milik masing-masing marga.
Dahulu, sagu hanya untuk konsumsi dan dibagi ke orang-orang yang ikut bergotong-royong namun kini sagu mulai diperjualbelikan dipasar.
5. Papeda siap dihidangkan
Setelah menjadi tepung, sagu baru bisa diolah menjadi Papeda. Sejak proses memeras hasil tokok sagu hingga menjadi Papeda siap diatas meja makan.***