LINGKAR MADIUN – Vaksin Covid – 19 memang sudah lama diwajibkan di Indonesia. Pasalnya hal ini sangat penting untuk penghentian persebaran pandemic ini.
Namun sering kali, setelah melakukan vaksin akan timbul beberapa efek seperti meriang, tidak enak badan dan sebagainya.
Ternyata efek yang terjadi akibat vaksin Covid – 19 pada wanita atau pria berbeda karena beberapa hal.
Baca Juga: Indonesia Kedatangan 620 Ribu Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca Hibah dari Inggris
Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari The Healthy Centers for Disease Control (CDC) yang telah meneliti reaksi vaksin pada beberapa orang mengatakan bahwa perbedaan tentu terjadi karena antara pria dan wanita memiliki hormone yang berbeda.
CDC juga mengatakan bahwa wanita bisa merasakan reaksi yang lebih banyak daripada pria.
“Secara genetik dan hormonal, tubuh wanita dan pria memiliki perberdaan. Kita tahu bahwa wanita dan pria menunjukkan reaksi yang berbeda,” kata spesialis kedokteran keluarga di Northwell Health di Levittown, New York Betsy Koickel, MD.
Baca Juga: Sebanyak 3,5 Juta Dosis Didatangkan dari Amerika, Begini Efikasi dan Efek Samping Vaksin Moderna
Selain perbedaan tersebuat ada hal lain yang membuat reaksi terhadap vaksin berbeda antara pria dan wanita.
- Perbedaan Hormon
Dr. Koickel mengatakan bahwa hormone esterogen pada wanita umumnya meningkatkan dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, namun hal tersebut tidak terjadi pada pria
Hormon testosterone pada pria cenderung bertindak sebagai penekan kekebalan tubuh.
“Perbedaan mendasar pria dan wanita bisa dilihat dari diagnosis penyakit wanita lebih banyak menyerang autoimun seperti lupus dan multiple sclerosis,” tutur Kepala penyakit menular di Brigham Danie Kuritzkes MD.
Kendati demikian, bukan berarti pria selamanya akan kebal terhadap penyakit, bahkan pria mengalami penyakit yang lebih parah dan lebih banyak kematian akibat Covid 19.
- Perbedaan Genetik
Dari segi genetik, pria dan wanita tentunya memiliki perbedaan juga. Reaksi Covid-19 juga banyak ditemukan pada kromosom X yaitu perempuan.
Ini hanya perkiraan saja, karena Dr. Kuritkez mengakui kecenderungan genetik pasti ada namun sejauh ini belum ada teori yang dapat menguatkan argument tersebut.
- Kelebihan Dosis
Beberapa ahli termasuk Dr. Koickel percaya bahwa dosis vaksin yang sama bagi pria dan wanita, mungkin terlalu kuat bagi wanita.
Dr. Kuritzkes mengatakan bahwa kelebihan dosis akan mengalami gejala yang lebih banyak.
Sebelumnya memang belum ada uji coba vaksin terpisah pada pria dan wanita, jadi peneliti belum mengetahui pemberian vaksin yang lebih sedikit pada wanita dapaat memberikan perlindungan yang sama dengan efek samping yang lebih sedikit.
Gejala atau efek samping yang ditimbulkan pada vaksin tidaklah terlalu serius. Dokter dan peneliti sepakat bahwa vaksin Covid-19 aman dan efektif.
Dengan melakukan vaksin tidak hanya terlindungi dari Covid – 19 namun juga berkontribusi menghentikan penyebaran pandemi ini.***