LINGKAR MADIUN - Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat, 1 dari setiap 4 kematian disebabkan oleh penyakit jantung.
Usia Anda dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Mulai usia 20 hingga 59 tahun, pria maupun wanita ternyata memiliki risiko yang sama untuk CAD.
Namun, setelah usia 60 tahun, persentase pria yang terpengaruh meningkat menjadi antara 19,9 dan 32,2 persen. Hanya sekitar 9,7-18,8% wanita usia itu yang terpengaruh.
Oleh karena itu, Anda membutuhkan ramuan alami untuk mengatasi masalah tersebut.
Ketumbar adalah ramuan yang biasa digunakan untuk membumbui hidangan internasional seperti sup dan makanan Asia seperti masala dan kari.
Baca Juga: Terawang Banyak Pesawat Jatuh di Tahun 2022, Indigo Sebut Fenomena Alam Ini Bakal Jadi Penyebabnya
Baca Juga: Pelanggan Telkomsel Keluhkan Banyaknya SMS Spam, Terima Pesan Sedot Pulsa Hingga Ratusan Ribu
Daun ketumbar sering diolah dalam bentuknya yang utuh, sedangkan bijinya biasanya digiling atau dikeringkan.
Beberapa penelitian berhasil membuktikan bahwa ketumbar mampu menurunkan faktor risika tekanan darah tinggi, kadar kolesterol LDL (jahat), hingga penyakit jantung.
Disisi lain, banyak orang menemukan jika makan rempah-rempah pedas seperti ketumbar mampu membantu mengurangi asupan natrium sehingga dapat meningkatkan kesehatan jantung mereka.
Dalam populasi orang-orang yang mengonsumsi ketumbar, tingkat penyakit jantung menjadi lebih rendah terutama orang-orang yang menjalani diet dengan lebih banyak garam dan gula.
Baca Juga: Musim Pancaroba, Jawa Timur Terdeteksi Memiliki Potensi Hujan disertai Petir dan Angin
Satu penelitian tabung menemukan bahwa ekstrak ketumbar dapat mengurangi pembentukan bekuan darah. Dengan mengurangi pembekuan darah, suplemen ekstrak ketumbar berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung.
Menyeduh secangkir teh ketumbar panas sangat bagus untuk mengatasi masalah kesehatan. Tambahkan biji ketumbar sendok ke 2 gelas air mendidih. Konsumsi teh yang baru diseduh dan pilih biji ketumbar berkualitas baik untuk hasil yang optimal.***