Diet Keto Dapat Ubah Mikroba Usus yang Rusak Kemampuan Kognitif Otak, Konsultasilah Sebelum Diet

- 1 September 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi makanan untuk diet, zodiak Capricorn perlu lakukan ini.
Ilustrasi makanan untuk diet, zodiak Capricorn perlu lakukan ini. /Freepik/

LINGKAR MADIUN – Peneliti temukan jenis pola diet ketogenik atau diet keto bisa pengaruhi perubahan dan penurunan kemampuan kognitif dalam otak.

Dilansir LINGKAR MADIUN dari Science Daily, Penelitian terbaru menemukan bahwa perubahan mikrobiota dalam usus dari diet keto dapat mengubah otak dan perilaku.

Dalam percobaan yang dilakukan dengan tikus, para peneliti menemukan bahwa mikroba dalam usus dapat berefek pada gangguan kognitif otak.

Baca Juga: Dokter Meksiko Mengungkap Teh Hijau Mampu Tingkatkan Konektivitas Listrik Otak, Perbaiki Fungsi Kognitif

Mikroba dalam ini dapat memberikan pengaruh terhadap hipokampus, wilayah otak yang penting untuk memori dan pembelajaran.

Mereka menemukan bahwa diet keto dan keadaan kekurangan oksigen, yang disebut keadaan hipoksia dapat menaikkan mikroba Bilophila wadsworthia dalam usus manusia.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa diet keto, keadaan hipoksia, dan obat-obatan yang menaikkan mikroba Bilophila wadsworthia dapat merusak hipokampus, yang menyebabkan penurunan kemampuan kognitif pada tikus uji coba.

Baca Juga: Ironis, Ternyata Kemiskinan Juga Berdampak Seperti Ini pada Perkembangan Otak Anak

Para peneliti memberi beberapa tikus diet keto dan yang lainnya diet standar. Kemudian, semua tikus menerima pengurangan kadar oksigen selama lima hari berturut-turut dan kemudian diberi waktu empat hari untuk pulih.

Hal ini dilakukan para ilmuwan untuk meniru keadaan gangguan kognitif pada manusia yang disebabkan oleh naiknya mikroba Bilophila.

Selanjutnya, para ilmuwan mengamati kemampuan mereka untuk menavigasi labirin di laboratorium.

Baca Juga: Seram, Peneliti Ini ‘Ramal‘ Jumlah Manusia Turun Drastis karena Kemandulan Massal di Masa Depan?

Diketahui bahwa tikus yang menjalani diet keto rata-rata melakukan kesalahan 30% lebih banyak daripada tikus yang diberi diet standar.

Selanjutnya, para peneliti ‘membersihkan‘ mibroba dalam usus tikus dan memberikan diet keto dan keadaan hipoksia.

Menariknya, tikus yang ususnya yang ‘bersih‘ dari mikroba sebelum diet keto dan hipoksia mampu membuat kesalahan yang jauh lebih sedikit daripada tikus dengan keadaan yang sama tapi mikroba usunya tidak ‘dibersihkan‘ terlebih dahulu.

Baca Juga: Minyak Ini Mampu Hancurkan 93 Persen Sel Kanker dalam Usus Besar, Rasakan Manfaatnya Hanya Dalam 2 Hari Saja

"Ini menunjukkan bahwa mikroba yang terkait dengan diet keto dan hipoksia dapat berkontribusi pada efek merugikan pada gangguan kognitif," kata Olson.

Para peneliti mengungkapkan bahwa Bilophila wadsworthia mengubah gen mana yang  diaktifkan atau dimatikan, sehingga mengurangi sinyal seluler normal di hipokampus.

Perubahan diet tiba-tiba yang menyebabkan naiknya mikroba Bilophia yang dapat merusak kemampuan kognitif ini patut diwaspadai.

Baca Juga: Mau Berhasil Diet Keto? 9 Buah Kaya Nutrisi Ini Layak Dicoba agar Kebutuhan Gizi Tetap Seimbang

Diet keto diklaim sangat ampuh dalam menurunkan berat badan, tapi alangkah baiknya jika tidak dilakukan secara tiba-tiba.

Jika kamu ingin memulai diet keto, kamu diharuskan untuk memperkenalkan tubuhmu pelan-pelan dengan pola diet keto.

Diet keto pun memiliki durasi waktu yang tidak bisa dilakukan dalam waktu lama.

Lebih baik berkonsultasilah pada dokter atau ahli nutrisi untuk menghindari kemungkinan kerusakan kemampuan kognitif otak ini.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Science Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah