LINGKAR MADIUN- Selama pandemi Covid-19 banyak ahli medis menyarankan bahwa mengonsumsi vitamin tertentu untuk membantu memperkuat sistem kekebalan adalah tindakan pencegahan yang baik dan salah satu vitamin yang banyak dikonsumsi adalah vitamin D.
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat merugikan kesehatan, dan mungkin dapat mengumpulkan tingkat racun vitamin dalam tubuh dan berpotensi sangat serius bagi kesehatan.
Vitamin D dapat membantu berbagai fungsi dalam tubuh seperti penyerapan kalsium dan fosfor, fungsi kekebalan tubuh, dan dalam melindungi kesehatan tulang, otot, dan jantung.
“Mendapatkan jumlah vitamin D yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi yang normal, serta meningkatkan ketahanan terhadap penyakit tertentu,” terang ahli kesehatan.
Selain itu, mengonsumsi vitamin D dapat mengurangi depresi, risiko penyakit jantung, sekaligus berpotensi menurunkan berat badan.
Jika kamu mengonsumsi vitamin D secara sintesis dalam bentuk suplemen, maka kemungkinan kamu akan mengalami kelebihan menumpuk di sistem.
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan keracunan vitamin D yang dikenal sebagai hypervitaminosis D.
"Mengkonsumsi 60.000 unit internasional (IU) vitamin D setiap hari selama beberapa bulan telah terbukti menyebabkan toksisitas," terang ahli kesehatan.
Meskipun kondisi tersebut jarang terjadi, kondisi tersebut disebabkan oleh konsumsi suplemen vitamin D dalam jumlah besar, yang menyebabkan penumpukan kalsium dalam darah, yang dikenal sebagai hiperkalsemia.
Baca Juga: Ngeri, Ilmuwan Asal Rumania Ini Mencoba Bagaimana Rasanya Saat Gantung Diri
Kondisi tersebut dapat menyebabkan mual dan muntah, lemas, dan sering buang air kecil sebelum berkembang menjadi nyeri tulang dan masalah ginjal, termasuk pembentukan batu kalsium.
Ketika masalah kesehatan tersebut muncul, segera periksakan diri ke dokter dan hentikan asupan vitamin D serta batasi asupan kalsium. ***