Ahli Medis Tegaskan Memasak Dengan Minyak Ini Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini, Sehatkan Otak dan Jantung

- 14 Januari 2022, 17:30 WIB
Ahli Medis Tegaskan Memasak Dengan Minyak Ini Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini, Sehatkan Otak dan Jantung
Ahli Medis Tegaskan Memasak Dengan Minyak Ini Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini, Sehatkan Otak dan Jantung /Pexels

Hasil menemukan bahwa mereka yang mengganti dua sendok makan mentega, margarin, mayones, atau lemak susu lainnya dengan jumlah minyak zaitun yang sama mengalami penurunan risiko kematian sebesar 34 persen dibandingkan dengan yang makan sedikit atau tanpa minyak zaitun.

Studi sebelumnya dilakukan pada populasi Mediterania dan Eropa di mana konsumsi minyak zaitun cenderung meningkat menjadi lebih tinggi.

Baca Juga: Lendir di Paru-paru Akibat Asap Rokok Bersih Total, Setelah Minum Rutin Jus Ini, Segera Coba

Baca Juga: Terpuruk Keseringan Dihujat Netizen, Adik Vanessa Angel Ungkap Komentar Netizen yang Bikin Hati Nyelekit

Hasilnya memberikan dukungan lebih lanjut untuk rekomendasi untuk mengganti lemak jenuh dan lemak hewani dengan minyak nabati tak jenuh, seperti minyak zaitun, untuk pencegahan kematian dini.

Susanna Larsson menunjukkan temuan "baru" penelitian yang menghubungkan kematian terkait demensia yang lebih rendah dengan peningkatan konsumsi minyak zaitun.

Baca Juga: SUBANG FAKTA BARU: Achmad Taufan Bawa Kasus Pembunuhan Tuti-Amel ke Kapolri dan Presiden RI, Ini Alasannya

"Mengingat kurangnya strategi pencegahan penyakit Alzheimer dan tingginya morbiditas dan mortalitas terkait penyakit ini, temuan ini, jika dikonfirmasi, sangat penting bagi kesehatan masyarakat," tulisnya.

"Ini adalah kombinasi dari keduanya mengurangi jumlah lemak jenuh pada saat yang sama Anda meningkatkan lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam minyak zaitun," ujar Howard LeWine.

Baca Juga: SUBANG UPDATE: Achmad Taufan Menduga Eksekutor Pembunuhan Tuti-Amel Sudah Profesional hingga Sulit Terungkap

Menurut sebuah studi 2013, diet Mediterania ditemukan untuk "mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian akibat penyakit jantung" sebesar 30 persen dibandingkan dengan diet rendah lemak.****

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Best Life Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah