Namun, banyak dokter menjadi ragu, mengingat penyakit Covid-19 sangatlah menular dan butuh kontak dekat dengan pasien untuk menjalankan ekokardiogram.
Baca Juga: Jelang PSG vs Real Madrid, Pocehettino Masih Dukung Lionel Messi Meski Melempem di Lini Serang PSG
Baca Juga: Alasan Surah At-Taubah Tidak Memiliki Bismillah, Buya Yahya: Jangan Menjadi Perdebatan
Dari hasil ekokardiogram, 33 persen pasien Covid-19 yang diteliti diberikan terapi dan pengobatan baru untuk kondisi mereka. Hasilnya pun dapat meningkatkan perawatan.
“ Hasilnya meningkatkan perawatan untuk sepertiga pasien yang menerimanya,” ucap peneliti sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari Best Life Online pada 15 Februari 2022.
Para peneliti juga menjelaskan bahwa untuk memahami hubungan dari virus Covid-19 dengan kerusakan jantung sangatlah penting untuk perawatan pasien Covid-19 di masa depan.
"Kerusakan pada jantung diketahui terjadi pada flu berat, tetapi kami terkejut melihat begitu banyak pasien dengan kerusakan jantung akibat Covid-19 dan begitu banyak pasien dengan disfungsi parah," kata peneliti.
Baca Juga: Jelang PSG vs Real Madrid, Pocehettino Masih Dukung Lionel Messi Meski Melempem di Lini Serang PSG
Para peneliti sendiri masih perlu memahami bagaimana mekanisme pasti dari kerusakan jantung, apakah itu reversibel dan bagaimana konsekuensi jangka panjang dari infeksi Covid-19 pada jantung.***