LINGKAR MADIUN - Pembentukan holding energi panas bumi bertujuan mendongkrak aset BUMN naik signifikan. Sehingga, bisa mewujudkan pendanaan investasi skala besar.
Kementerian BUMN baru saja menuntaskan pembentukan holding Bank Syariah Indonesia (BSI) dan saat ini tengah mematangkan rencana pembentukan sinergi ultramikro. Serta holding energi panas bumi.
Baca Juga: Revolusi Industri 4.0 Menjadi Peluang dan Tantangan Besar bagi Bangsa Indonesia
Baca Juga: 2 Amalan untuk Mendidik Agar Anak Menjadi Pribadi yang Cerdas dan Pintar, Selengkapnya Disini
Khusus pembentukan holding panas bumi kini terus bergulir dan ditargetkan rampung pada tahun ini.
Holding tersebut akan menggabungkan anak usaha PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) yang bergerak di sektor panas bumi.
Yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas & Geothermal (PLN GG), serta PT Geo Dipa Energi (Persero).
Baca Juga: 5 Tips Budidaya Pepaya Menggunakan Pot yang Mudah dan Simpel di Rumah, Simak Ulasannya Disini
Pemerintah melalui Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan berencana terus melakukan pengklasteran usaha milik negara. Tahun ini, sebanyak enam holding diharapkan tuntas.
Pembentukan sejumlah holding itu merupakan amanat dari UU nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Inisiasi pelaksanaan pembentukan holding BUMN sebenarnya telah dimulai sejak 2014.
Sejauh ini, telah terbentuk enam holding BUMN yang terdiri dari holding industri tambang, holding perkebunan, holding perum kehutanan Negara.
Baca Juga: Revolusi Industri 4.0 Menjadi Peluang dan Tantangan Besar bagi Bangsa Indonesia
Baca Juga: 2 Amalan untuk Mendidik Agar Anak Menjadi Pribadi yang Cerdas dan Pintar, Selengkapnya Disini
Holding minyak dan gas, holding farmasi, dan holding asuransi.
Peluang penggabungan lebih banyak holding BUMN masih terbuka besar.
Hal itu bertujuan mencapai target efisiensi, setidaknya 12 industri dan menambah nilai dari perusahaan dan anak perusahaan BUMN.
Baca Juga: 5 Tips Budidaya Pepaya Menggunakan Pot yang Mudah dan Simpel di Rumah, Simak Ulasannya Disini
Dalam berbagai kesempatan, Menteri BUMN Erick Thohir selalu mengungkapkan harapannya soal holding BUMN.
Tujuannya, total aset BUMN akan naik secara signifikan sehingga BUMN bisa mewujudkan pendanaan investasi skala besar demi tercapainya kepentingan nasional.
Khusus holding panas bumi, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengemukakan, kementerian menargetkan penggabungan aset panas bumi ketiga perusahaan akan selesai pada 2021.
Baca Juga: Revolusi Industri 4.0 Menjadi Peluang dan Tantangan Besar bagi Bangsa Indonesia
Baca Juga: 2 Amalan untuk Mendidik Agar Anak Menjadi Pribadi yang Cerdas dan Pintar, Selengkapnya Disini
"Itu membuka potensi jadi perusahaan geothermal terbesar di dunia." tuturnya.***