Waduh! Begini Murka Ramos Horta, Mantan Presiden Timor Leste Terhadap Bank Sentral Negaranya

- 23 September 2020, 13:38 WIB
Ramos Horta
Ramos Horta /madaninews.id

Lingkar Madiun – Tercatat Timor Leste menempati urutan ke-152 dari 162 negara termiskin di dunia berdasarkan laporan oleh Program Pembangunan PBB (UNDP).

Hal tersebut membuat mantan Presiden Timor Leste, Ramos Horta begitu murka dengan bank sentral negaranya sendiri yaitu Banco Central Timor-Leste (BCTL) atau Bank Sentral Timor Leste.

Bukan tanpa alasan, letupan kemarahan tersebut dikarenakan kondisi perekonomian Timor Leste saat ini yang kian krisis. Bahkan, Ramos juga membawa-bawa bank dari Indonesia yaitu bank BRI dan Mandiri.

Baca Juga: Kabar Gembira, Terbit Juknis Bantuan Kemendikbud berupa Kuota Data Internet, Yuk Simak Penjelasannya

Belum lama ini publik Indonesia juga dihebohkan dengan berita warga Timor Leste yang dikabarkan ingin kembali merapat menjadi warga negara Indonesia sehingga berita ini pun turut menyita perhatian.

 

Ramos Horta menulis opini tentang kondisi perekonomian Timor Leste yang saat ini yang dimuat dalam The Oekusi Post pada 11 September 2020 lalu.

“Sungguh mengherankan (atau tidak) bagaimana Pemerintah dari Bank Sentral bungkam terhadap bunga-bunga kejam yang dibebankan oleh cabang-cabang bank asing, yakni BNI / CGS, Mandiri, BRI, dan ANZ BANK, yang rata-rata mencapai 16% atau lebih.

Baca Juga: Parah, Jaksa Pinangki Didakwa Terima Suap Rp7,4 Miliar dari Djoko Tjandra

Pada tahun 2019, cabang-cabang dari bank asing yang disebutkan di atas mengambil simpanan hampir $1 miliar. Sebuah pertanyaan yang harus ditanyakan dan harus dijawab… mengapa bank asing yang memberikan pinjaman paling sedikit dan memberikan pinjaman dengan bunga mematikan adalah pilihan BCTL (dan banyak lembaga publik) yang disukai untuk menyimpan dolar negara kita?

Apakah simpanan ini disimpan di Timor Leste atau digunakan untuk mendanai dan memperoleh bunga di luar negeri untuk bank asing ini?

Saya telah terlibat dengan ratusan pemimpin global yang menyerukan penghapusan hutang negara-negara Dunia Ketiga.

Baca Juga: Dalam Pidato PBB, Presiden RI Ungkap Dasasila Bandung Masih Relevan, Jokowi: Palestina Belum Merdeka

Kami dari Dunia Ketiga adalah korban pandemi Covid-19, kesehatan masyarakat dan kehancuran ekonomi global yang bukan sama sekali menjadi tanggung jawab kami. Dan apakah kita harus terus membayar kepentingan skandal yang dikenakan oleh pemberi pinjaman.

Tetapi di negara saya sendiri, para pemimpin nasional belum mengatakan sepatah kata pun tentang suku bunga tinggi yang memalukan atau mengambil langkah-langkah untuk melibatkan pemberi pinjaman dalam dialog untuk segera atau paling tidak menengahi, menegosiasikan kembali hutang-hutang yang belum dibayar ini dengan bank,” tulis Ramos Horta  penuh murka.

Biaya (bunga) yang sangat tinggi yang dikenakan pada warga Timor Leste membuatwarga berusaha membayar pinjaman di CGD / BNU, MANDIRI, ANZ BANK, BRI. Hal ini adalah pembunuhan sektor swasta di Timor Leste, hambatan nyata bagi pembangunan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Juga: 27 Hotel Berbintang DKI Jakarta Siap Jadi Tempat Isolasi Para OTG,Berikut Daftarnya

Ramos Horta juga terheran-heran mengapa bank asing yang memberikan pinjaman paling sedikit dan memberikan pinjaman dengan bunga mematikan adalah pilihan BCTL (dan banyak lembaga publik) yang disukai untuk menyimpan dolar milik Timor Leste.

Lebih lanjut Ramos Horta juga menanyakan apakah simpanan ini berada di Timor Leste atau merupakan pembiayaan luar negeri dan menghasilkan bunga di luar negeri untuk bank asing ini.

“Pembiayaan pemerintah BNCTL saat ini adalah $5 juta/tahun. Ini mungkin berguna untuk suku, layanan “kredit mikro” klasik tingkat aldeia yang meniru pengalaman Bank  Hijau yang sukses. Jelas BNCTL bukanlah fasilitas microdot. Ini adalah Bank resmi, sepenuhnya didanai oleh Negara untuk melakukan layanan vital.

Baca Juga: Masa Pandemi, Mensos Berharap Industri Mamin Tumbuh Tinggi untuk Menopang Perekonomian Negara

Yang lebih mengherankan bagi Ramos Horta ialah bagaimana Pemerintah dari Bank Sentral bungkam terhadap bunga kejam yang dibebankan oleh cabang lokal bank asing, yaitu BNU / CGS, MANDIRI, BRI, dan ANZ BANK, yang mencapai 16% bunga biaya atau lebih.

Secara gamblang Ramos Horta menulis bahwa hal tersebut merupakan bagian dari pembunuhan Timor Leste. Bank BRI dan Mandiri diketahui membuka cabangnya di Timor Leste.***

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Semarangku (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x