Network
LINGKAR MADIUN – Meski dilaporkan ke polisi oleh Relawan Jokowi, Najwa Shihab masih tampak tegar memandu progam Talk Show di salah satu stasiun televisi swasta pada Rabu 7 Oktober 2020 malam.
Acara itu bertajuk ‘Mereka-reka Cipta Kerja’. Sementara terdapat empat narasumber dalam acara tersebut. Mereka mewakili pihak-pihak yang terlibat dengan UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Dilaporkan Relawan Jokowi, Najwa Shihab: Saya Siap Diperiksa dan Memberi Keterangan
Baca Juga: Puan Maharani Matikan Mikrofon, Nikita Mirzani Ancam Datangkan ‘Tante Lala’ ke DPR
Di antaranya Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi Agtas, Anggota Baleg DPR Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah, dan Direktur Eksekutif Lokatara Haris Azhar, serta perwakilan dari pemerintah.
Tentu dalam acara yang menghadirkan dari berbagai pihak tersebut terjadi perbedaan pendapat. Misalnya Supratman yang mewakili pemerintah dengan Haris Azhar.
Baca Juga: Viral, Puan Maharani Mematikan Mikrofon, Kekayaannya Rp363,79 miliar Terbentang dari Gianyar
Hariz menyebut DPR tidak menjalankan prosedur dalam Peraturan Perundang-udnagan.
"Kita punya standar tata cara pembuatan undang undang, ada Peratuaran Perundang-undangan (Perpu)," tambah Haris.
Hal tersebut ditimpali santai oleh Supratman. Dia mengatakan, tidak ada yang mengenal Haris.
Baca Juga: Hastag Puan Maharani, Netizen Sebut ‘Bung Karno’ Menangis Lihat Anak Cucunnya
"Haris ga ada yang pernah kenal," tutur Supratman.
Ucapan itu membuat suasana panas. Haris dan Supratman pun saling menimpali sehingga terjadi perdebatan sengit. Bahkan beberapa kalimat yang terucap tidak terdengar jelas karena saling berebut bicara.
Kemudian sebagai pemandu acara, Najwa Shihab menengahi dengan meminta kedua orang ini tenang. Ia lalu berkata tidak akan mematikan mic karena semua berhak bicara.
Baca Juga: Drama Rapat Paripurna Pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja, Puan Matikan Mik, Demokrat Walkout
"Saya tidak akan mematikan mic," tutur Nana.
Ucapan tersebut seolah menyindir pimpinan DPR Puan Maharani yang mematikan mic saat Fraksi Demokrat menyampaikan kritiknya terhadap UU Omnibus Law.
Seperti dikutip dari Jurnal Gaya dalam artikel Sindir Puan Maharani, Najwa Shihab: Saya Tidak Akan Matikan Mic karena Anda Semua Berhak Bicara, Supratman lalu berkata ia bertindak seperti itu karena Haris selalu merasa menang.
Ia kemudian menjelaskan, ini pertama kalinya di dalam rapat disediakan media yang bisa diakses siapapun.
Baca Juga: Gara-gara UU Cipta Kerja Disahkan, Mahfud MD Dimintai Pertanggungjawaban Sampai Akhirat
"Kami sediakan medianya. Bukan menghubungi satu dua orang untuk mengkaji itu. Kami pun melakukan konsultasi publik," tutur dia.
Diketahui sebelumnya, video Puan Maharani jadi perbincangan dan viral di media sosial. Tampak dalam Rapat Paripurna Senin, 5 Oktober 2020, itu Puan mematikan mikrofon saat anggota DPR RI, Irwan, dari Fraksi Partai Demokrat berbicara.
Kejadian berawal dari interupsi yang datang dari anggota fraksi Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin yang juga menolak RUU Ciptaker tak dipedulikan.
Begitu juga anggota lainnya yakni Benny K Harman yang mencoba melakukan interupsinya.
Bukannya diberi kesempatan, justru malah Benny diperingatkan akan dikeluarkan oleh pimpinan sidang.
"Pak Benny nanti Anda bisa dikeluarkan dari ruang Paripurna kalau Anda tidak mengikuti aturan ini," ujar pimpinan sidang, Azis Syamsuddin.
Setelah itu,Anggota Fraksi Demokrat, Irwan Fecho mencoba menyampaikan interupsi untuk meminta penundaan pengesahan.
Di saat Irwan sedang berbicara, pimpinan sidang Azis Syamsuddin terlihat berbicara dengan Ketua DPR Puan Maharani yang juga memimpin rapat. Saat itulah, Puan Maharani mematikan mikrofon.
"Kalau mau dihargai tolong...," kata Irwan tiba-tiba suaranya tidak terdengar.*** (Firmansyah/JurnalGaya)
