Network
LINGKAR MADIUN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mendapat penghargaan dari LKPP RI (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah),pada Rabu, 18 November 2020. Padahal Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sedang diterpa masalah.
Sebelumnya, Anies diperiksa polisi terkait kasus kerumunan saat pernikahaan putri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Bahkan Anies mengaku mendapat 33 pertanyaan yang disampaikan dalam laporan sepanjang 23 halaman, selama sembilan jam pemeriksaan oleh penyidik Sub Direktorat Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metor Jaya, Selasa, kemarin.
Baca Juga: Dirundung Kasus Habib Rizieq, Pemrov DKI dapat Penghargaan, Anies Baswedan: Membesarkan yang Kecil!
Baca Juga: Ketua MPR RI Dorong Pemerintah Kaji Asesmen Nasional Secara Matang
Tentu saja penghargaan atas Pemprov DKI Jakarta, bagi Anies seperti angin segar. Provinsi DKI Jakarta dinilai sebagai pemerintah daerah dengan inovasi pengadaan yang mendukung transparansi belanja pengadaan.
Pengharagaan itu diraih oleh Pemrpov DKI Jakarta dalam Indonesia Government Procurement Award yang diselenggarakan oleh salah satu lembaga negara yaitu LKPP RI (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LKPP, Roni Dwi Susanto pada Rakornas Pengadaan 2020 di Bogor, 18 November 2020.
Baca Juga: Cara Mendaftar CPNS 2021 di Link SSCN.BKN.GO.ID, Ikuti Tahap demi Tahapnya Berikut Ini
Baca Juga: Digitalisasi Sekolah Tahun 2021, CERDAS: Guru Harus Paham Pedagogi Digital
Dalam akun Twitter dan akun Facebooknya, Anies tampak bersemangat merayakan penghargaan tersebut. Ia menyebut, semangat Pemprov DKI Jakarta adalah membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar, serta memastikan hadirnya kesetaraan dan kesempatan yang sama.
“Jangan sampai yang kecil tertinggal apalagi tergilas. Itulah semangat kami di Pemprov DKI. Itulah pilihan arah kebijakan DKI selama beberapa tahun ini. Dan Alhamdulillah ideologi itu dilaksanakan secara serius dengan teknologi dan teknokrasi,” tulis Anies dikutip dari akun facebooknya, pada Rabu, 18 November 2020.
Lebih lanjut, Anis mengatakan, republik ini, kota ini harus dibangun dengan semangat gotong royong.
Baca Juga: Aksi Protes Kartun Nabi Muhammad di Pakistan Berujung Bentrok dengan Aparat
“Kami menerjemahkan visi ini menjadi berbagai terobosan atau inovasi pengadaan oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang atau Jasa Provinsi (BPPBJ) DKI Jakarta. Salah satu terobosan tersebut adalah e-Order. https://eorder-bppbj.jakarta.go.id,” tambahnya.
Anis juga mengatakan novasi PBJ (Pengadaan Barang dan Jasa) menggunakan e-order untuk belanja UMKM bisa mencapai Rp50 juta.
Menurutnya, marketplace yang diluncurkan sejak tahun lalu ini, membuka ruang bagi UMKM untuk ikut menikmati PBJ di Indonesia.
Baca Juga: Digitalisasi Sekolah Tahun 2021, CERDAS: Guru Harus Paham Pedagogi Digital
“Pengadaan 22 juta masker kain untuk seluruh warga DKI di masa awal pandemi COVID-19 juga dimungkinkan melalui e-Order. Kita terus mendorong kolaborasi warga dalam pengadaan barang dan jasa. Jika selama ini pemerintah melaksanakan sendiri program-programnya dan warga menunggu dilayani saja (City 1.0), sekarang kami bisa mengajak warga menjadi mitra pemerintah, bersama-sama menyelesaikan masalah kotanya. Ini yang kita sebut sebagai City 4.0, kota kolaborasi,” ujar Anies.
Baca Juga: Akhiri Perang, Donald Trump Tarik Pasukan AS dari Afghanistan dan Irak
Pernyataan panjang Anies Baswedan mengenai penghargaan yang diunggah di akun facebooknya itu mendapat tanggapan beragam dari netizen. Dari pantauan Lingkar Madiun, sekitar pukul 16.40 mendapat 2,4 ribu komentar.
“Kata nenek2 jakarta tambah amburadul, tapi nyatanya malah tambah banyak penghargaan,” tulis salah satun akun facebook di kolom komentar itu.
Meskipun banyak yang justru berkomentar dengan nada menghujat, tidak sedikit netizen yang turut mengucapkan selamat atas penghargaan yang di raih Pemprov DKI tersebut.
“TOP Mantab... sesuatu yang baik akan selalu memberikan dan menghasilkan kebaikan...” tulis salah satu netizen.***
