Tapi di Korea Selatan sepertinya berbeda, dan ini sudah terjadi cukup lama.
Di Korea Selatan, gerakan feminisme dianggap sebagai gerakan yang menyerang eksistensi laki-laki.
Anggapan ini muncul karena banyak sekali aktivis feminisme di Korea Selatan yang memang berniat melawan laki-laki.
Bahkan dari mereka ada yang ingin merubah status laki-laki itu sebenarnya dibawah perempuan.
Karena perempuan itu melahirkan, menyusui, dan menstruasi, jadi perlu keistimewaan khusus yang menempatkan mereka diatas laki-laki.
Sontak saja banyak laki-laki yang tidak setuju dengan hal itu, hal itu juga merembet pada debat kusir di media sosial sampai sekarang.
Gerakan feminisme yang ada di Korea menjadi rancu dan terkesan saling benci, dan berkembang sampai olimpiade ini.
Feminis yang identik dengan rambut pendek, yang juga menjadi gaya rambut An San menjadi objek bullying.