Saham Moderna Inc Anjlok Karena Dugaan Kasus Kontaminasi dan Meninggalnya 2 Warga Jepang

30 Agustus 2021, 17:21 WIB
Ilustrasi vaksin Moderna /WAFB

LINGKAR MADIUNKementerian Jepang merilis kabar kematian 2 warganya yang setelah suntik vaksin Moderna yang ditangguhkan pada Sabtu, 28 Agustus 2021.

Sebelumnya, Jepang membatalkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna Inc pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Vaksin Moderna Terkontaminasi Zat Asing, Jepang Hentikan Sementara Proses Vaksinasi COVID-19

Hal itu dikarenakan distributor domestik menerima laporan dugaan kontaminasi pada beberapa botol vaksin.

Diliput oleh LINGKAR MADIUN dari ANTARA, 2 warga Jepang yang meninggal itu diketahui telah menerima suktikan vaksin Moderna beberapa hari lalu, sebelum berita pembatalan penggunaan vaksin diumumkan.

Baca Juga: Jepang Batalkan Penggunaan 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna pada Rakyatnya, Kenapa? Begini Ulasannya

Diketahui korban meninggal adalah pria berumur 30-an tahun dan telah mendapat satu dosis suntikan vaksin Moderna.

Penyebab kematian masih diselidiki. Walaupun diduga berhubungan dengan kontaminasi vaksin Moderna, tapi publik harus menunggu pengumuman resmi Kementerian Jepang dan pihak berwenang.

Baca Juga: FDA Menyetujui Vaksin COVID-19 Pertama Persetujuan Menandakan Pencapaian Kunci untuk Kesehatan Masyarakat

Karena adanya dugaan kontaminasi pada vaksin, pemerintah Jepang dan Moderna memutuskan untuk membatalkan penyuntikan vaksin.

Akibatnya, beberapa perusahaan Jepang membatalkan vaksinasi pekerja yang direncanakan pada Kamis kemarin.

Baca Juga: China Sudah Suntikkan 2 Miliar Lebih Dosis Vaksin Sinovac dan Sinopharm pada Warganya

Kontaminasi itu, diduga berupa partikel logam berat yang disiarkan oleh stasiun televisi Jepang NHK, berdasarkan pengumuman Kementerian Jepang.

Sementara itu, saham Moderna Inc., pembuat vaksin Moderna dilaporkan turun pada Kamis, 26 Agustus.

Dilaporkan bahwa saham Moderna Inc. turun 4,59 persen dan tidak menampakkan kenaikan tren sejak Kamis lalu.***

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler