Begini Reaksi Beberapa Negara Terhadap Kondisi Terkini Afghanistan

19 Agustus 2021, 15:21 WIB
Begini Reaksi Beberapa Negara Terhadap Kondisi Terkini Afghanistan /Reuters

LINGKAR MADIUN - Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban masih menyisakan suasana yang mencekam bagi warga Afghanistan.

Pasalnya keberhasilan Taliban meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan krisis kemanusiaan di Afghanistan.

Hal tersebut tentu saja dapat mendorong sejumlah besar warga akan mencoba melarikan diri dari negara itu.

Baca Juga: Kalina Oktarani Curhat Masalah Kandungannya Sambil Nangis, Ada Apa?

Pada hari Minggu lalu Taliban telah berjanji untuk tidak akan menyerang pejabat yang bertugas di pemerintahan Ashraf Ghani.

Serta berjanji akan memberikan amnesti kepada mantan tentara Afghanistan, serta kontraktor dan penerjemah yang bekerja untuk pasukan internasional yang berkoalisi dengan Amerika Serikat.

Namun janji tersebut tak menutup kekhawatiran bagi negara lain terkait hak asasi manusia.

Baca Juga: Negara Arab Sambut Presiden Afghanistan dan Keluarga Atas Dasar 'Kemanusiaan' Saat Taliban Kuasai Afghanistan

Beberapa negara mengorganisir penerbangan untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang bekerja untuk tentara dan institusi mereka.

Selain menawarkan perlindungan, beberapa negara lain justru menyerukan perbatasan yang lebih ketat.

Berikut respon beberapa negara lain terhadap migrasi warga Afghanistan yang negaranya telah dikuasai Taliban seperti dilansir LingkarMadiun.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Turunkan Bendera Taliban, Dua Warga Sipil Ditembak Hingga Tewas

1. Iran

Iran mendirikan tenda darurat, tetapi mendesak pemulangan jika kondisi sudah aman

Upaya sedang dilakukan di tiga provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan untuk mendirikan akomodasi sementara bagi pengungsi Afghanistan yang mungkin akan masuk ke Iran.

“Setiap warga Afghanistan yang menyeberang ke Iran akan langsung dipulangkan begitu kondisinya membaik,” kata Hossein Ghassemi, kepala urusan perbatasan kementerian dalam negeri, mengatakan kepada kantor berita IRNA.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar Telan 1.000 Korban Jiwa, Pihak Junta Membantah

Iran berbagi perbatasan sepanjang 900 kilometer (560 mil) dengan Afghanistan, dan telah menampung hampir 3,5 juta warga Afghanistan, menurut badan pengungsi PBB.

2. Pakistan

Pada bulan Juni, Perdana Menteri Imran Khan mengatakan Pakistan akan menutup perbatasannya dengan Afghanistan jika Taliban mengambil alih.

Khan mengatakan kepada New York Times bahwa Islamabad tidak ingin masuknya pengungsi lagi dari tetangganya.

Dia mamaparkan jika pemerintahan Pakistan sedang berjuang untuk mengakomodir sekitar tiga juta migran Afghanistan yang sudah tinggal di Pakistan.

Baca Juga: Presiden Afghanistan Bantah Tuduhan Berkhianat dan Utamakan Proses Damai Dengan Taliban

Menteri Penerangan Fawad Chaudhry mengatakan kepada majalah Time bahwa Islamabad sedang mempersiapkan “strategi komprehensif” untuk mengisolasi pengungsi di kamp-kamp sementara di dekat perbatasan.

Hal ini menjadi langkah untuk mencegah sejumlah besar pengungsi pergi lebih jauh ke Pakistan.

3. Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan pada hari Minggu bahwa Ankara akan bekerja dengan Pakistan untuk membantu menstabilkan Afghanistan dan mencegah eksodus baru pengungsi dari negara itu.

Baca Juga: Presiden Afghanistan Dilaporkan ke Interpol Atas Tuduhan Pencurian Properti Publik

Kedatangan migran Afghanistan di perbatasan timur Turki telah menjadi topik politik panas di negara itu, dengan lawan-lawan politik Erdogan mendesak pemerintahnya untuk mengambil tindakan tegas untuk menghentikan arus masuk.

Pemerintah telah menanggapi dengan meningkatkan pembangunan tembok perbatasan dengan Iran dalam beberapa hari terakhir.

4. Inggris

Inggris pada hari Selasa mengumumkan rencana untuk menerima 20.000 pengungsi Afghanistan di tahun-tahun mendatang melalui program pemukiman kembali yang akan memprioritaskan pengungsi perempuan, anak perempuan dan kaum minoritas lainnya.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Siapkan Dana Rp7 Triliun Untuk Calon Imigran Dari Afghanistan

Pemerintah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan 5.000 orang akan dimukimkan kembali di Inggris dalam tahun pertama program.

Rencana ini diluar dari hak tinggal di Inggris yang diberikan kepada penerjemah dan staf lain yang bekerja dengan pejabat dan pasukan Inggris di Afghanistan.

5. Kanada

Kanada akan memukimkan kembali 20.000 orang yang memprioritaskan kaum minoritas termasuk LGBTQ Afghanistan.

“Mereka akan mencakup para pemimpin perempuan, pembela hak asasi manusia, jurnalis, individu LGBTQ, mereka yang termasuk dalam kelompok agama yang dianiaya, dan keluarga penerjemah yang sudah bermukim di Kanada,” The Globe and Mail melaporkan.

Baca Juga: Facebook Blokir Konten Terkait Taliban, Bentuk Tim Khusus untuk Cekal Konten Terorisme

Secara terpisah, program imigrasi khusus juga akan menawarkan perlindungan bagi ribuan warga Afghanistan yang bekerja untuk pejabat dan pasukan Kanada selama operasi mereka di Afghanistan, termasuk penerjemah, pekerja kedutaan dan keluarga mereka.

6. Swiss

Swiss mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak akan menerima kelompok besar pengungsi Afghanistan yang datang langsung dari negara itu.

Akan tetapi Swiss akan meninjau permohonan suaka berdasarkan kasus per kasus.

Visa kemanusiaan akan dipertimbangkan untuk orang-orang yang menghadapi “ancaman langsung, nyata, serius dan langsung mengancam jiwa.

Baca Juga: Taliban Dilaporkan Telah Menyita Perangkat Biometrik Milik Militer Amerika Serikat, Begini Ulasannya

Pemerintah sedang berupaya untuk mengevakuasi 230 pekerja lembaga bantuan lokal dan keluarga mereka dari Afghanistan dan membawa mereka ke Swiss.

Mereka termasuk sekitar 40 pegawai lokal yang bekerja untuk Badan Pembangunan Swiss di Kabul dan kerabat mereka.

7. Austria

Austria mengatakan pihaknya mendukung untuk melawan kemungkinan masuknya pengungsi dengan memberikan bantuan di tempat dan pusat deportasi di wilayah negara tetangga Afghanistan.

"Tujuannya adalah untuk mempertahankan mayoritas orang di kawasan itu," kata Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer, Rabu.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Bunga Atas Utang Perang Afghanistan Bisa Mencapai 6,5 Triliun Dollar, Berikut Rinciannya

Menteri menolak "beban" lebih berat dengan memasukkan pengungsi baru.

Dia menjelaskan bahwa Austria sudah menjadi rumah bagi komunitas Afghanistan terbesar kedua di Uni Eropa, dengan 44.000 warga Afghanistan.

8. Australia

Australia mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk mengizinkan puluhan ribu pengungsi Afghanistan melarikan diri dari Taliban, dengan alasan masalah keamanan.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia, yang terkenal dengan kebijakan garis kerasnya tentang pengungsi lepas pantai, sebagai gantinya akan memberi warga Afghanistan setidaknya 3.000 visa selama setahun.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar Telan 1.000 Korban Jiwa, Pihak Junta Membantah

9. Amerika Serikat

Amerika Serikat telah menerima pengungsi Afghanistan selama 20 tahun keterlibatannya di negara itu, meskipun jumlah itu telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada awal Agustus, AS memperluas kriteria pengungsi Afghanistan untuk memasukkan karyawan saat ini dan mantan karyawan organisasi media yang berbasis di AS, lembaga bantuan dan pembangunan, serta kelompok bantuan lain yang menerima dana AS.

 Namun, kemampuan AS untuk memproses aplikasi visa dan pengungsi dengan cepat masih dipertanyakan.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Bunga Atas Utang Perang Afghanistan Bisa Mencapai 6,5 Triliun Dollar, Berikut Rinciannya

10. Uganda

Uganda untuk sementara menampung 2.000 pengungsi, atas permintaan AS.

Uganda pada hari Selasa mengatakan telah menyetujui permintaan dari Amerika Serikat untuk menerima 2.000 pengungsi dari Afghanistan untuk jangka waktu tiga bulan, setelah itu mereka akan dimukimkan kembali di tempat lain.

11. Makedonia Utara

Makedonia Utara untuk sementara menampung 450 warga Afghanistan, atas permintaan AS.

Pemerintah Makedonia Utara mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan menerima sementara 450 warga Afghanistan dalam beberapa hari mendatang setelah menyetujui permintaan Washington untuk menerima mereka.

Baca Juga: Amerika Berhasil Evakuasi 3,2 Ribu Orang dari Afghanistan, Jake Sullivan: Taliban Menjanjikan Jalan yang Aman

Para pengungsi akan menjadi karyawan dan keluarga staf Afghanistan “dalam misi kemanusiaan dan penjaga perdamaian, aktivis dari organisasi hak asasi, jurnalis, penerjemah, pelajar dan pemegang beasiswa,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

12. Albania

Pemerintah Albania juga telah menerima permintaan Washington untuk sementara menerima pengungsi Afghanistan yang mencari visa untuk memasuki AS.

Sumber-sumber pemerintah mengatakan kepada The Associated Press pada hari Selasa bahwa sekitar 300 warga Afghanistan diperkirakan akan tiba di negara itu dalam 24 jam ke depan.

Baca Juga: Amerika Berhasil Evakuasi 3,2 Ribu Orang dari Afghanistan, Jake Sullivan: Taliban Menjanjikan Jalan yang Aman

Mereka dilaporkan akan berlindung di akomodasi mahasiswa di ibu kota, Tirana, dan beberapa hotel di kota pelabuhan Durres di sebelah barat.

13. Kosovo

Pemerintah Kosovo juga mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka siap untuk menyediakan tempat penampungan sementara bagi para pengungsi yang ditujukan ke AS.

Perdana Menteri Albin Kurti mengatakan bahwa sejak pertengahan Juli, dua tim dari Kosovo dan AS telah mengoordinasikan upaya untuk melindungi warga Afghanistan yang dianggap berisiko, di tengah kebangkitan Taliban.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler