Temukan Kelemahan Pengetesan, China Gerak Cepat Lakukan Revisi Cara Pengujian COVID-19

15 September 2021, 17:45 WIB
Temukan Kelemahan Pengetesan, China Gerak Cepat Lakukan Revisi Cara Pengujian COVID-19. /pixabay/CasPhotography

LINGKAR MADIUN - Setelah menemukan kelemahan pada alat-alat pengujian yang dimilikinya, China mulai bergerak cepat untuk melakukan revisi pada masyarakatnya.

Hal tersebut digunakan agar pengujian varian Delta COVID-19 di China berlangsung efektif dan efisien.

Edisi revisi dari pedoman yang dirancang untuk membantu meningkatkan organisasi dan pelaksanaan pengujian asam nukleat massal diterbitkan oleh Komisi Kesehatan Nasional pada hari Senin, 13 September 2021.

Baca Juga: Diet Rendah Lemak Tanpa Olahraga Adalah Sia-sia dan Tidak Sehat? Begini Ulasannya 

Dilansir LINGKAR MADIUN dari China Daily, hal tersebut perlu direvisi untuk lebih efektif menanggapi potensi dan wabah baru-baru ini yang disebabkan oleh varian Delta dari COVID-19.

Kota-kota dengan kurang dari 5 juta penduduk harus menyelesaikan pengujian asam nukleat untuk setiap individu dalam waktu 2 hari.

Sementara kota-kota dengan lebih dari 5 juta penduduk diharapkan menyelesaikan tugas dalam waktu 3 hari, agar tidak terjadi penumpukan data pasien isolasi mandiri.

Baca Juga: Ini Dia Fitur Terbaru IPhone 13 Siap Bersaing di Pasar, Kami Perlu Tahu! 

Bila perlu, kota juga dapat mengajukan permohonan dukungan tingkat provinsi, bahkan nasional untuk memastikan pengujian selesai sesuai jadwal.

Ketika sumber infeksi tidak diketahui, setidaknya harus ada tiga putaran pengujian asam nukleat massal yang harus dilakukan.

Frekuensi pengujian selanjutnya akan ditentukan berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, identifikasi virus, pengujian sebelumnya, dan ukuran area yang terinfeksi.

Baca Juga: Tak Ada Kemajuan, Indonesia Akhiri Kesepakatan dengan Norwegia Masalah Emisi Karbon dan Deforestasi 

Setiap wilayah tingkat provinsi juga harus memiliki setidaknya 10 tim pendukung pengujian asam nukleat yang siaga setiap saat.

Tergantung pada populasi kota, dua hingga lima laboratorium atau tempat yang dapat diubah menjadi laboratorium harus diamankan.

Laboratorium harus dapat menampung lima tim pendukung pengujian asam nukleat dan untuk menyimpan peralatan (reagen, bahan habis pakai, dan item yang diperlukan untuk disinfeksi).

Baca Juga: Nasi Putih Boleh Tetap Dimakan Saat Diet, Asalkan Patuhi 3 Aturan Ini Agar Diet Berhasil

Semua ini dilakukan Pemerintah China semata-mata untuk menghindarkan masyarakatnya dari wabah COVID-19. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler