Tak Ada Kemajuan, Indonesia Akhiri Kesepakatan dengan Norwegia Masalah Emisi Karbon dan Deforestasi

- 15 September 2021, 15:50 WIB
Kebakaran hutan yang sedang marak terjadi saat ini telah mengubah fungsi awan sehingga mengurangi curah hujan.
Kebakaran hutan yang sedang marak terjadi saat ini telah mengubah fungsi awan sehingga mengurangi curah hujan. /ANTARA FOTO/Rony Muharrman

LINGKAR MADIUNWilayah hutan Indonesia yang luas ini dimanfaatkan oleh negara dalam menjalin kerja sama yang menguntungkan.

Karena hutan adalah paru-paru dunia, maka banyak negara yang terbantu oleh adanya hutan Indonesia dalam mengurangi pemanasan global dan emisi karbon.

Oleh karena itu, banyak negara yang memberikan uang untuk Indonesia dalam menjaga wilayah hutan demi menghentikan krisis lingkungan.

Baca Juga: PBB Ungkap Masalah Global Selain Pandemi, Bisa Sebabkan Manusia Punah?

Salah satunya adalah Norwegia, yang memberikan bayaran atas kerja samanya dengan Indonesia agar mengurangi emisi karbon dan deforestasi.

Sayangnya, Indonesia telah mengakhiri kesepakatan dengan Norwegia tentang kerja sama untuk mengurangi emisi karbon dari deforestasi, karena kurangnya pembayaran, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Lanjutkan Kolaborasi dengan Badan Energi Internasional, Indonesia Berkomitmen Menuju Bebas Karbon 2050

Tahun lalu, Norwegia mengumumkan kontribusi US$56 juta atau sekitar Rp797 milyar untuk Indonesia.

Kesepakatan ini berdasarkan hasil rundingan tahun 2016 hingga 2017 dalam membatasi deforestasi di bawah skema konservasi hutan yang didukung PBB yang dikenal sebagai REDD+.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah