Ada Indikasi Pencurian Teknologi, Universitas di Jepang Perketat Masuknya Mahasiswa Asing

2 Oktober 2021, 20:20 WIB
Potret Waseda University. Universitas di Jepang akan memperketat proses masuk mahasiswa asing. /Pixabay.com/abade87135607

LINGKAR MADIUN - Jepang adalah salah satu negara yang kualitas pendidikannya sangat baik.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila para pelajar dari seluruh dunia berniat menimba ilmu ke Negeri Matahari Terbit tersebut.

Banyak sekali mahasiswa asing yang berkuliah di Jepang, seperti dari China, Korea, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan beberapa negara Eropa seperti Swedia dan Prancis.

Baca Juga: Simak! Inilah Jajaran Startup Unicorn Asal Singapura yang Laris Manis di Indonesia 

Karena ada banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai negara di Jepang, negara tersebut mengalami masalah yang cukup serius.

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Kyodo pada 24 September 2021, muncul indikasi pencurian teknologi yang dilakukan oleh mantan mahasiswa di kampus-kampus Jepang.

Para mahasiswa yang berasal dari luar negeri tersebut ternyata melanjutkan penelitian mereka setelah pulang ke negaranya.

Baca Juga: Bersiap Hadapi Serangan dari China, Taiwan Pilih Aktifkan Lagi Program Wajib Militer 

Penelitian yang dilakukan pun tidak memperhatikan masalah hak cipta dari pihak universitas yang menjadi tempatnya menimba ilmu di Jepang.

Akibat insiden tersebut, universitas di Jepang memilih untuk mengetatkan kembali sistem rekrutmen mahasiswa asing mereka.

Beberapa universitas besar di Jepang, termasuk yang memiliki hubungan dekat dengan China bergerak untuk memperketat pemeriksaan latar belakang mahasiswa asing yang ingin mempelajari teknologi sipil militer.

Baca Juga: Kabar Baik! Vaksinasi Membuka Peluang Besar Sembuh Dari Long Covid-19, Simak Penjelasannya! 

Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga informasi sensitif agar tidak ditransfer keluar dari Jepang.

Perdana Menteri Yoshihide Suga juga sudah mengumumkan rencananya pada bulan Juni lalu untuk memperketat kontrol atas ekspor teknologi yang dapat digunakan untuk tujuan militer.

Dari universitas yang disurvei, 31 mengatakan telah memperketat pemeriksaan latar belakang mahasiswa atau berencana untuk melakukannya.

Baca Juga: Ganda Campuran Praveen dan Melati Kalah, Tim Indonesia Gagal Melaju ke Semi Final Piala Sudirman 2021 

Beberapa universitas bertanya kepada mahasiswa apakah mereka ingin mencari pekerjaan yang berhubungan dengan militer, sementara yang lain meminta rincian tentang dana penelitian yang diterima mahasiswa.

Sebelumnya, banyak sekolah hanya menanyakan sekolah terakhir yang diikuti mahasiswa.

Hingga Mei tahun lalu, ada sekitar 280.000 mahasiswa asing di Jepang dengan lebih dari 40 persen dari China. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler