Rusia Bertekad Hancurkan Pertahanan Ukraina, Moskow Ingin Menang, Pasokan Senjata Mainkan Peran Kunci?

7 Mei 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi perang Rusia-Ukraina /Serhii Nuzhnenko/Reuters

LINGKAR MADIUN- Serangan Rusia telah menargetkan fasilitas industri dan infrastruktur penting dari sektor pertahanan Ukraina.

Rusia berupaya untuk menghancurkan kapasitas produksi Kyiv untuk membantu pasukan di timur, selain menunggu pasokan senjata dari Barat.

Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari Zing News pada 7 Mei, seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada Foreign Policy bahwa Rusia menghancurkan atau merusak parah pabrik rudal anti-kapal di dekat Kyiv, pabrik tank Malyshev di Kharkiv, dan lokasi industri berat di Mariupol, Kharkiv dan Mykolaiv.

Selain itu, Rusia juga mengatakan telah menghancurkan pabrik rudal Artyom di Kyiv pada 29 April, meskipun pejabat pertahanan AS dan Ukraina mengatakan bahwa rudal jelajah Moskow menghantam daerah perumahan di Kyiv, yang menyebabkan seorang jurnalis tewas.

Baca Juga: Awasi Anak Saat di Internet Dengan Melakukan 9 Cara Ini, Orang Tua Harus Tahu

Hancurnya kapasitas produksi dalam negeri membuat Ukraina mengandalkan rudal, artileri berat, tank dan kendaraan lapis baja dari luar negeri.

Menurut Kebijakan Luar Negeri , penargetan Rusia terhadap infrastruktur pertahanan Ukraina menunjukkan bahwa Moskow berusaha untuk menang dalam skenario perang jangka panjang - ketika kapasitas logistik dan pasokan senjata akan memainkan peran kunci.

Setelah dua bulan pertempuran dan harus mundur dari Kyiv untu8 k berbelok ke Timur, Rusia menunjukkan tanda-tanda mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur militer Ukraina. Namun, ini adalah tujuan awal Rusia ketika ingin "mendemilitarisasi" Ukraina.

Baca Juga: Rusia Berupaya Serang Jalur Logistik, Ukraina Kocar-kacir Kekurangan Senjata, Amunisi Semakin Habis?

Ukraina dulu diibaratkan sebagai "jantung" industri pertahanan Soviet, ketika pabrik-pabrik yang memproduksi tank, pesawat tempur atau senjata anti-tank muncul di sini dan beroperasi dari Perang Dingin hingga sekarang.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler