Bagi banyak orang di Amerika Serikat, Arab Saudi akan selamanya dikaitkan dengan 9/11, runtuhnya Menara Perdagangan Dunia yang menyebabkan kematian hampir 3.000 orang.
"Penting untuk disadari bahwa teroris yang menyerang AS pada 11 September juga menargetkan orang-orang Arab Saudi, kepemimpinan, personel militer, dan bahkan situs keagamaan kami yang paling suci di Makkah dan Madinah dalam beberapa kesempatan," ucap Fahad Nazer selaku juru bicara Kedutaan Besar Saudi di Washington.
Dia mengatakan bahwa tersangka terorisme 9/11 adalah musuh negara Saudi Arabia juga.
Semenjak hari itu, Saudi Arabia berjanji untuk memerangi terorisme.
Bahkan sekarang, Saudi Arabia bertekad untuk mengurangi kontribusi agama dalam kehidupan sosial bermasyarakatnya.
Perlu diketahui bahwa di Saudi Arabia terdapat korps polisi yang dapat menjerat masyarakat dengan hukum dan syariat Islam sebagaimana yang terjadi di Aceh.
Baca Juga: Bersihkan Paru-parumu dan Keluarkan Semua Racun secara Alami, Hanya dengan Minuman Herbal Ini
Polisi agama di Saudi Arabia akan keluar dari taman untuk bergaul, mengejar mobil yang memutar music, dan memaksa toko untuk tutup saat salat lima waktu.