Ekstrimis Afghanistan Butuh Uang, Artefak dan Kepala Buddha Dijual Kepada Perancis dan Jepang

- 15 September 2021, 13:20 WIB
Lembah Bamiyan.
Lembah Bamiyan. /Instagram @_sepantaalizadeh

Mereka juga menjual beberapa barang-barang tersebut kepada negara-negara asing seperti Perancis dan Jepang.

Baca Juga: 45 Butir-Butir Pengamalan Pancasila Lengkap dari Sila 1 Sampai 5, Warga Negara Indonesia Wajib Terapkan! 

Di telepon, suara seorang wanita muda mengusulkan untuk menjual total 25 relik berharga seharga 100 ribu dolar AS, dan mengatakan bahwa jika tawaran itu ditolak, relik akan dibawa ke Pakistan.

Menurut Yoko Taniguchi, seorang profesor di Universitas Tsukuba yang telah bekerja pada restorasi situs arkeologi, tim Jepang telah menyimpan potongan mural berwarna dan alat yang diperlukan untuk restorasi.

Seorang anggota tim Perancis menghubunginya awal bulan September 2021 ini, menjelaskan bahwa kunci gudang telah rusak dan kotak-kotak berisi potongan mural telah terbalik.

Baca Juga: Catat! Deretan Makanan Ini Dapat Membantu Pemulihan Pasca Operasi, Simak Begini Ulasannya 

Ada juga potongan-potongan mural yang dicat dengan minyak.

Menurut penelitian dari Universitas Tsukuba, data dari analisis kimia pigmen dari lukisan abad 7-10 menunjukkan bahwa mural ini dapat dianggap sebagai lukisan minyak tertua di dunia.

Masih belum diketahui apakah pihak-pihak yang menjual artefak tersebut adalah Taliban atau bukan, tetapi dapat dikonfirmasi bahwa penjual tersebut adalah salah satu faksi ekstrimis di Afghanistan.

Baca Juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain Manchester City vs RB Leipzig di Liga Champions Eropa, 16 September 2021 

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Kyodo News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah