Mengejutkan, Peneliti Ungkap Anjing Terlatih Dapat Deteksi Bau COVID-19 dengan Akurasi 94 Persen

- 26 September 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi anjing paling galak di dunia.
Ilustrasi anjing paling galak di dunia. /pixabay.com/Crazypitbull

Dilansir LINGKAR MADIUN dari Science Focus, 6 anjing terlatih, Asher, Kyp, Lexie, Tala, Millie, dan Marlow, dari badan amal Medical Detection Dogs ikut serta dalam uji coba buta ganda.

Ini berarti baik tim peneliti maupun anjing tidak tahu sampel bau mana yang berasal dari orang yang terinfeksi COVID-19 dan mana yang tidak.

Baca Juga: Kumur Pakai Mouthwash Dipercaya Efektif Kurangi Risiko Infeksi Covid-19? Begini Faktanya

Penelitian, yang sebagian didanai oleh Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris, menunjukkan bahwa anjing yang dilatih khusus dapat dengan cepat mendeteksi sampel yang terinfeksi virus corona dengan sensitivitas hingga 94,3 persen (kemampuan untuk mengidentifikasi kasus positif dengan benar) dan spesifisitas hingga 92 persen (kemampuan untuk mengidentifikasi kasus negatif dengan benar).

Baca Juga: Mengenal Metode Saliva, Uji Deteksi Virus Corona yang Akan Menggantikan Tes Swab

Para ilmuwan mengatakan fase uji coba berikutnya akan menguji apakah anjing-anjing ini mampu mendeteksi virus corona di tempat umum, seperti untuk pemeriksaan bandara, stadion olahraga, dan pusat perbelanjaan.

Sementara itu, analisis awal menggunakan pemodelan matematika menunjukkan dua anjing bisa digunakan mendeteksi 300 penumpang pesawat dalam waktu setengah jam.

Baca Juga: Long Covid Rentan Menyerang Penderita Meski Sudah Sembuh, Berikut Ini Gejalanya

Para peneliti mengatakan dengan menggunakan strategi skrining dan tes cepat, individu yang diidentifikasi oleh anjing kemudian akan memerlukan tes PCR untuk mengkonfirmasi diagnosis.

Peneliti percaya deteksi dengan anjing terlatih yang dikonfirmasi tes PCR, dapat mendeteksi secara efektif 2 kali lipat dalam mendeteksi dan menghentikan penularan selanjutnya, jika dibandingkan dengan mengisolasi individu bergejala dalam beberapa hari, atau menguji orang dengan tes aliran lateral dan tes PCR.***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Science Focus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah