Swiss Resmi Legalkan Pernikahan Sesama Jenis, Warga Swiss Bangga: Cinta Tak Kenal Gender

- 27 September 2021, 16:03 WIB
Ilustrasi LGBT. Kaum LGBT di Afghanistan akui takut diburu Taliban.
Ilustrasi LGBT. Kaum LGBT di Afghanistan akui takut diburu Taliban. /Reuters

LINGKAR MADIUN – Swiss telah setuju untuk melegalkan pernikahan pasangan sesama jenis.

Keputusan ini diambil dengan mayoritas hpilohan ampir dua pertiga dalam sebuah referendum, menjadikan Swiss adalah salah satu negara terakhir di Eropa Barat yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Baca Juga: Wajib Tahu! Wabah HIV dan AIDS Merebak di Filipina Karena Banyak Terjadi Homoseksual

Menurut hasil yang diberikan oleh penasihat federal Swiss, 64,1 persen pemilih memilih mendukung pernikahan sesama jenis dalam referendum nasional hari Minggu kemarin, 26 September 2021.

“Ini adalah hari bersejarah bagi Swiss, hari bersejarah dalam hal kesetaraan bagi pasangan sesama jenis, dan juga merupakan hari penting bagi seluruh komunitas LGBT,” kata Jan Muller dari komite kampanye legalisasi pernikahan sesama jenis ‘YES‘.

Baca Juga: Joe Biden dan Partai Demokrat AS yang Mendukung LGBT hingga Aborsi

Dilansir LINGKAR MADIUN dari Al Jazeera, Swiss adalah negara ke-30 di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis, dan salah satu negara Eropa barat terakhir yang melakukannya. Belanda adalah yang pertama pada tahun 2001.

Baca Juga: Kasus LGBT di TNI-Polri, Komnas HAM: Tidak Ada yang Bisa Kriminalisasi Orang Dari Orientasi Seksual

“Kami sangat senang dan lega,” kata Antonia Hauswirth dari komite nasional yang mengkampanyekan ‘Pernikahan untuk Semua‘, seraya menambahkan para pendukung akan merayakannya di ibu kota Swiss, Bern, Minggu.

Menteri Kehakiman Karin Keller-Sutter mengatakan pernikahan sesama jenis mulai bisa diurus secara legal dengan birokrasi negara pada 1 Juli tahun depan.

Baca Juga: Indigo Ramalkan LGBT di Indonesia Semakin Marak Tahun 2021, Lebih Banyak Wanita Jadi Laki-laki dan Sebaliknya

“Siapa pun yang saling mencintai dan ingin menikah akan dapat melakukannya, terlepas dari apakah itu dua pria, dua wanita, atau pria dan wanita. Karena cinta tak kenal gender,” kata Keller-Sutter.

“Negara tidak harus mendikte warga bagaimana mereka harus menjalani hidup mereka,” tambah Keller-Sutter.

Baca Juga: Ramal Ragil Mahardika Seleb TikTok Gay dan Pasangannya, Indigo: Ada Jin Wanita Cantik di Tubuh Sang Seleb?

Sementara pasangan sesama jenis dapat mendaftarkan hubungan legal mereka kemitraan sipil, dengan sekitar 700 pasangan per bulan.

Pendaftaran itu melegalkan dan memberikan hak yang sama seperti pernikahan pada umumnya, termasuk untuk memperoleh kewarganegaraan dan adopsi anak-anak.

Baca Juga: Sakit Hati Karena Ajakan Seks Sesama Jenis, Seorang Remaja Bunuh Temannya

Undang-undang yang diamandemen akan memungkinkan pasangan sesama jenis untuk menikah dalam upacara sipil, dan mengadopsi anak.

Pasangan lesbian yang sudah menikah juga akan memiliki akses untuk meminta donor sperma, yang merupakan salah satu aspek yang lebih kontroversial dari kampanye referendum.

Baca Juga: Childfree Jadi Kontroversi, Ini Alasan Pasangan Memilih Hal Tersebut Menurut Psikolog

Para pendukung legalisasi pernikahan sesama jenis ini sukses mengumpulkan 50.000 tanda tangan yang diperlukan untuk mengajukan masalah ini ke referendum di bawah sistem demokrasi langsung Swiss setelah parlemen Swiss menyetujui RUU Desember lalu yang mengizinkan pasangan sesama jenis untuk menikah.

Baca Juga: Pemecatan Karena Dugaan Orientasi Seks Menyimpang, Brigadir TT Gugat ke PTUN

Pihak oposisi, Monika Rueegger dari Partai Rakyat Swiss (SVP) yang berkampanye pelarangan pernikahan sesama jenis menyatakan kekecewaannya.

“Ini bukan tentang cinta dan perasaan, ini tentang kesejahteraan anak-anak. Anak-anak dan ayah adalah pihak yang dirugikan di sini,” kata Rueegger kepada kantor berita Reuters.

Baca Juga: Dugaan Kasus Seksual Ayah Taqy Malik, Ada Marital Rape? Ini Sabda Nabi Tentang Perlakukan Istri

Menurut Rueegger, Undang-undang legalisasi pernikahan sesama jenis tersebut akan memudahkan orang asing yang menikah dengan orang Swiss untuk mendapatkan kewarganegaraan.

Baca Juga: Selain Dipenjara, Berikut Ini Daftar Hukuman Tambahan yang Bisa Diterima Pelaku Kejahatan Seksual Pada Anak

Juru Bicara Komite ‘YES‘ atau legalisasi pernikahan sesama jenis Swiss, Olga Baranova, sangat bangga bahwa warga Swiss telah menyuarakan pendapat mereka.

“Hari ini mencerminkan perubahan mentalitas selama 20 tahun terakhir. Ini benar-benar cerminan dari penerimaan yang sangat luas dan sangat penting untuk orang LGBT di masyarakat,” ujar Baranova.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah