Bukan Hanya Karena Harga Batu Bara yang Melonjak, Ternyata Ini Penyebab Lain China Mengalami Krisis Listrik

- 1 Oktober 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga batu bara.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga batu bara. /Pixabay/Steve Buissinne/

LINGKAR MADIUN - China saat ini sedang mengalami krisis energi akibat mahalnya harga batu bara.

Kurangnya batu bara membuat negara tersebut kekurangan pasokan listrik karena tidak adanya bahan baku sebagai pembangkit listrik.

Kekurangan listrik di China saat ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu kebutuhan industri yang meningkat, harga batu bara yang melonjak, dan pemerintah yang berusaha mengurangi emisi.

Baca Juga: Cloud Kitchen Bantu Bisnis Makanan Online di Indonesia untuk Semakin Berkembang 

Hingga akhir September 2021, harga batu bara termal telah meningkat sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Hasilnya, hal tersebut menguras margin bunga operator pembangkit listrik karena harga listrik ditetapkan oleh pemerintah.

Musim dingin yang terjadi di China juga menambah pelik permasalahan, karena banyak dari batu bara yang tidak mendapatkan pembakaran optimal akibat dinginnya suhu.

Baca Juga: Penuh dengan Set Permainan Aneh, Squid Game Berhasil Membuat Kagum Banyak Kritikus Film 

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari China Daily pada 29 September 2021, dijelaskan bahwa daerah China Timur Laut bergantung pada listrik berbahan bakar batu bara.

Penggunaan listrik di negara tersebut akan digunakan untuk menyalakan sistem pemanas umum untuk mengantisipasi musim dingin yang panjang.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila beban pembangkit listrik menjadi lebih tinggi.

Baca Juga: Cek Tubuhmu Selama 3 Minggu Setelah Dapat Vaksin! Jika Punya 1 dari 8 Gejala Ini Maka Perlu Waspada 

Selain itu, China Timur Laut dialokasikan untuk mentransmisikan daya ke provinsi Shandong dan China Utara di mana permintaan listrik melebihi kapasitas pembangkit listrik lokal.

Pemerintah pusat harus membantu China Timur Laut mengatasi kesulitan karena tidak dapat melakukannya sendiri.

Dalam jangka panjang, negara harus mempercepat pengembangan sektor energi barunya untuk meningkatkan pasokan tenaga nuklir, tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga air.

Baca Juga: 5 Bahan Makanan Ini Sering Bikin Keracunan Jika Salah Mengolahnya! Ketahui Sebelum Bakteri Ini Menjangkiti 

Selain itu, pemerintah pusat juga harus meningkatkan stabilitas pasokan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.

Dalam proses ini, kebutuhan dasar listrik harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum pasokan listrik ramah lingkungan dapat diandalkan.

Listrik berbahan bakar batu bara akan terus menjadi energi tulang punggung dalam portofolio energi negara.

Baca Juga: Jika Anda Berusia di Atas 50 Tahun, Penelitian Uji Konsumsi Makanan Ini, Ampuh Bebas dari Pengeroposan Tulang 

Seberapa cepat negara tersebut dapat mengurangi emisinya tidak bergantung pada kecepatan penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Tetapi, semua itu bergantung kepada seberapa cepat industri energi barunya memperoleh kapasitas untuk memenuhi permintaan listrik yang meningkat dalam perekonomian. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah