Nigeria Diserang Teroris, 18 Jemaah Masjid Ditembaki Hingga Tewas Saat Melaksanakan Salat Subuh

- 28 Oktober 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi teroris.
Ilustrasi teroris. /Pexels/Jakson Martins

LINGKAR MADIUN - Sedikitnya 18 jemaah tewas oleh kelompok bersenjata yang menyerang sebuah masjid di Nigeria Utara saat salat subuh pada Senin, 25 Oktober 2021.

Kejadian tersebut membuat publik Nigeria terhenyak, karena selama ini negara tersebut dikenal sebagai negara teraman di Afrika.

Menurut warga, para penyerang tiba di komunitas Maza-Kuka yang merupakan wilayah pemerintah daerah Mashegu sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Ternyata Minum Perasan Air Jeruk Selain Bantu Atasi Peradangan, Juga Mengatasi Masalah Ini 

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari AP News, belum diketahui kelompok mana yang menyerang 18 jemaah masjid hingga tewas.

Namun apabila dilihat dari riwayat pergerakan kelompok yang ada di Nigeria, kemungkinan kelompok tersebut merupakan kelompok anti Boko Haram.

Seperti yang diketahui, eksistensi dari Boko Haram memang membuat masyarakat Nigeria menderita.

Baca Juga: Minum Teh dan Kopi Setiap Hari Bisa Bantu Perpanjang Usia, Benarkah? Begini Penjelasannya 

Boko Haram sering turun gunung dan menyerang warga, memilih teknik perang gerilya dalam menyuarakan perlawanannya.

Tindakan tersebut membuat pemerintah Nigeria kebingungan mengurusi kelompok-kelompok Boko Haram.

Kondisi semakin rumit ketika muncul faksi-faksi lain di bawah Boko Haram yang membuat kondisi Nigeria semakin kacau.

Baca Juga: Alami Kerugian Miliaran Dolar AS Akibat COVID-19, Garuda Indonesia Akan Fokus ke Penerbangan Domestik 

Kekacauan yang ada di Nigeria awalnya melibatkan dua unsur agama, yakni agama Islam dan agama Kristen.

Kebanyakan warga Nigeria yang beragama Kristen membuat warga muslim minoritas untuk meminta kemerdekaannya sendiri.

Dalam beberapa catatan, mereka mengalami diskriminasi dari pemerintah setempat di masa lalu karena sifat pemerintah yang otoriter.

Baca Juga: Banyak Warga yang Kelaparan, Kudeta Militer Myanmar Dianggap Membawa Bencana Kemanusiaan 

Karena permintaan kemerdekaan tersebut tidak dikabulkan, warga muslim membentuk sistem perlawanan bernama Boko Haram.

Tindakan tersebut membuat warga Nigeria lain yang beragama Kristen membentuk faksi sendiri, yaitu faksi ekstrimis yang berusaha menangkal Boko Haram.

Eksistensi faksi ini tidak terlihat jelas, namun mereka juga sering melakukan beberapa teror di Nigeria, seperti teror yang terjadi pada 25 Oktober lalu. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah