Perang Rusia-Ukraina: Pasukan Rusia Bombardir Mariupol dan Dikepung Hingga 'Kota Penuh Abu'

- 23 Maret 2022, 11:05 WIB
Kehancuran Kota Mariupol yang dikepung pasukan Rusia.
Kehancuran Kota Mariupol yang dikepung pasukan Rusia. /

Mariupol telah menjadi fokus perang yang meletus pada 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya melintasi perbatasan dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menggantikan kepemimpinannya yang pro-Barat.

Itu terletak di Laut Azov dan penangkapannya akan memungkinkan Rusia untuk menghubungkan daerah-daerah di timur yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia dengan semenanjung Krimea, yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014.

Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv atau kota besar lainnya dengan serangan cepat, pasukan Rusia melancarkan perang gesekan yang telah membuat beberapa daerah perkotaan menjadi puing-puing dan menelan korban sipil yang besar.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Pesawat China Eastern Airlines Dapat Menghambat Pemulihan Pesawat Terbesar di Dunia

Kantor hak asasi manusia PBB di Jenewa mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah mencatat 953 kematian warga sipil dan 1.557 terluka sejak invasi. Kremlin membantah menargetkan warga sipil.

Pejabat Barat mengatakan pada hari Selasa pasukan Rusia terhenti di sekitar Kyiv tetapi membuat beberapa kemajuan di selatan dan timur. Pejuang Ukraina memukul mundur pasukan Rusia di beberapa tempat tetapi tidak dapat menggulung mereka kembali, kata mereka.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan "tidak seorang pun" pernah mengira operasi di Ukraina akan memakan waktu hanya beberapa hari dan kampanye akan direncanakan, kantor berita TASS melaporkan.

Baca Juga: Update Hasil Autopsi Kedua Tangmo Nida: Ditemukan Cairan Alkohol di Mata, Diduga Sempat Mabuk Berat?

Negara-negara Barat bersiap untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada Rusia untuk memaksanya mempertimbangkan kembali tindakannya. Mereka juga akan memperketat tindakan yang ada, meningkatkan isolasi Rusia dari perdagangan dan keuangan internasional.

Presiden AS Joe Biden akan bergabung dengan para pemimpin Barat lainnya untuk melakukan pembicaraan pada hari Kamis di Brussels, di mana NATO dan Uni Eropa bermarkas. Kemudian dia berencana untuk melakukan perjalanan ke Polandia, yang telah menampung sekitar 2,1 juta pengungsi dari negara tetangga Ukraina.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah