Update Pencarian Korban Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines di Guangxi: Dipastikan 132 Penumpang Tewas

- 27 Maret 2022, 11:05 WIB
Tim evakuasi tengah melakukan pencarian black box kedua pesawat Boeing 737-800
Tim evakuasi tengah melakukan pencarian black box kedua pesawat Boeing 737-800 /NY Times

LINGKAR MADIUN- Semua 132 orang di dalam pesawat penumpang MU5735 yang jatuh telah dipastikan tewas, kata seorang pejabat yang bertanggung jawab atas pekerjaan penyelamatan pada Sabtu dalam jumpa pers.

Korban termasuk 123 penumpang dan sembilan awak pesawat.

Pengumuman itu dibuat setelah enam hari pencarian terperinci di sekitar lokasi kecelakaan dan pemeriksaan kamera pengintai, radar, dan perangkat lainnya. 

Ada 120 korban yang identitasnya dikonfirmasi melalui tes DNA hingga Sabtu.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Memiliki Rasa Sayang dan Dekat dengan Orang Tua, Anda Akan Beruntung Jika Itu Pasanganmu

Semua orang yang hadir pada konferensi pers berdiri dan berduka setelah pengumuman itu.

Pesawat jet Boeing 737-800, yang awalnya terbang dari Kunming ke Guangzhou, jatuh pada Senin sore di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan. 

Salah satu dari dua kotak hitam telah diambil tetapi berpotensi rusak, karena para ahli sibuk mengekstraksi data dari perangkat.

Baca Juga: Platini Tunjuk Bintang Muda Akan Warisi Kehebatan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang Alami Masa Paceklik

Pencarian kotak lainnya berlanjut. Tim penyelamat telah menemukan pemancar pencari lokasi darurat (ELT) pesawat, yang "dipasang dekat dengan kotak hitam kedua," kata Zhu Tao, kepala kantor keselamatan penerbangan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), dalam konferensi pers. di hari Sabtu.

Analisis laboratorium dari 41 sampel yang diambil dari lokasi kecelakaan menunjukkan tidak ada jejak bahan peledak, menurut seorang pejabat.

Penggunaan teknologi tinggi

Pejabat setempat juga mengungkapkan beberapa teknologi tinggi yang digunakan untuk pekerjaan pencarian dan penyelamatan.

Baca Juga: Korea Utara Uji COba Rudal Balistik Antarbenua, Amerika Serikat Desak Rusia Untuk Menghentikannya

Tim penyelamat menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk membuat model 3D dari area kecelakaan, yang kemudian digunakan untuk membagi area tersebut menjadi area pencarian yang lebih kecil secara ilmiah.

UAV juga dilengkapi dengan kamera termografis untuk menemukan tanda-tanda kehidupan.

Tim penyelamat yang dikerahkan di lapangan menggunakan kamera termografi genggam untuk mencari korban selamat. 

Baca Juga: Bursa Pemain: Barcelona Terus Kejar Penyerang Bayern Hngga Membayar Nilai Fantastis, Akankah Barca Berhasil?

Mereka juga menggunakan detektor gas untuk mencegah bencana sekunder karena lokasi kecelakaan dipenuhi dengan gas yang mudah terbakar seperti bahan bakar yang mudah menguap.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: China Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x