Network
LINGKAR MADIUN - Invasi yang diluncurkan Rusia pada Ukraina sejak bulan Februari semakin memanas.
Bahkan konflik yang terjadi di antara kedua negara tersebut, masih jauh untuk mencapai kata negoisasi.
Pihak berwenang Ukraina pada 7 Mei mengumumkan bahwa mereka telah menghancurkan kapal perang Rusia, sementara Moskow mengumumkan sistem pertahanan udara yang menembak jatuh banyak kendaraan tak berawak Ukraina.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa kendaraan udara tak berawak Bayraktar TB2 menyerang kapal pendarat kelas Serna Rusia dan menyebabkannya tenggelam.
Pihak Rusia belum mengomentari informasi di atas.
Baca Juga: Weton Ini Punya Kemampuan Tersembunyi Paling Langka di Dunia Menurut Primbon Jawa
Sebelumnya, Moskow dari Armada Laut Hitam Rusia tenggelam pada 14 April setelah sebuah ledakan.
Ukraina mengklaim telah menembakkan dua rudal anti-kapal Neptunus ke kapal Rusia.
Sementara itu, Rusia belum mengkonfirmasi adanya serangan.
Moskow mengatakan kebakaran yang tidak dapat dijelaskan menyebabkan depot amunisi meledak, merusak kapal, menyebabkan ketidakstabilan Moskow dan tenggelam saat ditarik ke pelabuhan.
Baca Juga: Waspada Penyakit Timbul dari Makanan Ini, Ikuti 5 Tips Mencegah Kolesterol Tinggi Pasca Hari Lebaran
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada 7 Mei bahwa sistem pertahanan udara negara itu menembak jatuh 17 kendaraan tak berawak dengan rudal Tochka-U dan Smerch Ukraina semalam.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, 17 kendaraan udara tak berawak ditembak jatuh di wilayah Nikolaev, dekat daerah yang memproklamirkan diri sebagai "Republik Rakyat Donetsk", pemukiman Olgino di wilayah Kherson dan pemukiman Cherneshchina di wilayah Kharkiv.
Sementara itu, tiga rudal Tochka-U dan sembilan rudal Smerch ditembak jatuh di dekat kota Izyum di wilayah Kharkiv.
Baca Juga: Diduga Tak Mau Diajak Nikah, Nyawa Ibu 1 Anak di Padalarang Melayang, Begini Kata Kapolres Cimahi
Selain itu, pasukan rudal dan artileri Rusia juga menghantam 240 sasaran militer Ukraina tadi malam.
"Pasukan rudal dan artileri menargetkan 44 pos komando dan 196 posisi tentara Ukraina, serta di daerah di mana pasukan Ukraina dan peralatan militer dikerahkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri.***
