LINGKAR MADIUN- Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina agama Islam dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia dengan mengeluarkan Keterangan Pers dari Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pernyataan persnya setelah acara pertemuan dengan sejumlah pemimpin organisasi keagamaan di Indonesia membahas perkembangan dunia, khususnya terkait dengan persaudaraan antarumat beragama, di Istana Merdeka, Jakarta pada 31 Oktober 2020.
Berikut keterangan Pers Presiden Jokowi pada Sabtu, 31 Oktober 2020.
Baca Juga: Meski Saat Ini Memanas, Beginilah Sejarah Turki dan Prancis di Masa Lalu
Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Liverpool vs West Ham: Van Dijk Belum Sembuh, Kini Fabinho Cedera
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Baca Juga: Preview dan Link Live Streaming Burnley vs Chelsea: Tekad Curi Poin Penuh Di Markas Burnley
Baca Juga: Hari Oeang RI ke-74 Tahun, Menkeu Tegaskan Akan Berfokus Pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat
Hari ini saya bersama Bapak Wakil Presiden beserta para pemuka agama dari MUI, dari Nahdlatul Ulama, dari Muhammadiyah, dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), dari PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia), dari Permabudhi (Persatuan Umat Buddha Indonesia), dan dari MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), bersama dengan para menteri, baru saja membahas perkembangan dunia, khususnya terkait dengan persaudaraan antarumat beragama.
Yang pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang teriadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa.
Yang kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia, di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19. Dan kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan, dan harus dihentikan. Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun.
Baca Juga: Viral, Foto Anjing dalam Gempa Turki, Ternyata Begini Faktanya
Baca Juga: 4 Daftar Lagu Ikonik Sherina Munaf Kecil yang Bisa Jadi Inspirasi Cover Kamu, Legkap Dengan Lirik
Terakhir, Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam pertemuan, Presiden antara lain didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Baca Juga: Preview dan Link Live Streaming Burnley vs Chelsea: Tekad Curi Poin Penuh Di Markas Burnley
Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Liverpool vs West Ham: Van Dijk Belum Sembuh, Kini Fabinho Cedera
Hadir dalam pertemuan, para pemuka agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN).***