Netizen Ramai-ramai Sebut Pilpres Amerika 'Donald Trump dan Joe Biden' Mirip Politik Indonesia

- 5 November 2020, 09:56 WIB
Kandidat Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (Kanan).
Kandidat Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (Kanan). /

LINGKAR MADIUN – Banyak yang menilai drama Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat tahun ini mirip dengan Pilpres Indonesia tahun lalu

Pilpres yang menyandingkan Donald Trump dengan Joe Biden seperti Joko Widodo dan Prabowo Subianto tahun lalu.

Baca Juga: APBN 2021 Masih Difokuskan Untuk Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Bisa Mulai Dilakukan Untuk Wilayah Zona Kuning dan Zona Hijau

Misalnya salah satu kandidat Donald Trump mengklaim sudah menang padahal hasil akhir dari pemilu itu belum diumumkan secara resmi. Trump mengumumkan kemenangannya itu pada Rabu, 5 November 2020 dini hari.

Dalam pidatonya itu, Trump mengumumkan kemenangannya di sejumlah negara bagian, seperti Florida, Texas, Georgia, North Carolina dan Pennsylvania.

Baca Juga: Seruan Boikot Produk Perancis, Tengku Zulkarnain: Jangan Dilihat Untung Ruginya

Pidato Trum yang tampak terburut-buru itu, tentu saja mendapat respon dari publik. Terutama di media sosial sudah ramai dengan komentar dan pembicaraan mengenai pemilu tersebut.

Bahkan drama Pilpres Amerika itu ditanggapai Kepala Biro media ABC News di Amerika Serikat, David Lipson di akun Twitternya, @davidlipson.

Baca Juga: Ferencvaros vs Juventus Liga Champions: Alvaro Morata Cetak 2 Gol Bawa Juventus Libas Tuan Rumah 4-1

David Lipson teringat dengan Pilpres tahun lalu di Indonesia yang mempertemukan Jokowi dan Prabowo. Di mana Prabowo juga mengklaim sudah menang padahal hasil akhir belum diumumkan secara resmi.

"Merasa seperti politik Indonesia," tulis David Lipson di akun Twitternya.

Baca Juga: Ini Penyebab Kai Havertz Absen Di Liga Champions Chelsea vs Rennes, Lampard Ungkap Alasannya

Sontak, cuitan David Lipson mendapat banyak tanggapan. Salah satunya dari dosen dan pakar Asia Tenggara di Australian National University, Dr Ross Tapsell melalui akunnya, @RossTapsell.

Dr. Ross Tapsell dengan nada satir membenarkan cuitan dari David Lipson. Namun tak sepenuhnya benar jika Trump tak sampai menjadi Menteri Pertahanan Biden.

Baca Juga: Pro dan Kontra Aksi Pemboikotan Produk Perancis Makin Tak Terbendung, Perlukah?

"Benar. Tapi itu bukan politik Indonesia yang sebenarnya kecuali Trump akhirnya menjadi Menteri Pertahanan Biden," cuit Tapsell, membalas pernyataan Lipson.

Sementara itu, Joe Biden mengambil pendekatan yang lebih terukur dalam komunikasi dibandingkan dengan Donald Trump.

Baca Juga: Pro dan Kontra Aksi Pemboikotan Produk Perancis Makin Tak Terbendung, Perlukah?

"Kami tahu ini akan berlangsung lama," kata Biden kepada para pemilih dalam pidatonya. “Kami merasa nyaman dengan keberadaan kami. Kami benar-benar melakukannya. ”

Biden mengatakan lebih lanjut bahwa Pemilu itu bukan tempat dirinya atau Trump  untuk mengumumkan kemenangan. Melainkan itu hak dari para pemilih.

Baca Juga: Selamat Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, 5 November 2020

Selain itu, pidato Trump tersebut juga ditanggapi oleh manajer kampanye Joe Biden, Jen O'Malley Dillon. Ia menyebut pidato Trump keterlaluan dan tidak benar adanya.

"Pernyataan presiden malam ini tentang mencoba menghentikan perhitungan surat suara sangat keterlaluan, belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak benar," kata Dillon.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Twitter ABC News The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah