Tanda Bahaya, China Sedang Menyiapkan Teknologi Penghancur untuk Membendung Amerika Serikat

- 5 November 2020, 20:43 WIB
Presiden Seumur Hidup China, Xi Jinping
Presiden Seumur Hidup China, Xi Jinping /

LINGKAR MADIUN -  Pada saat China menghadapi tekanan  dari kekuatan global termasuk Amerika Serikat dan musuh regionalnya yaitu India, Beijing telah melakukan proyeksi rencana lima tahun ke depan.

Dengan mengalihkan fokus ke teknologi tinggi “destruktif” atau penghancur untuk bersaing dengan musuh-musuhnya.

China meluncurkan rencana 5 tahun dengan ambisi penguasaan teknologi sebagai intinya.  Seperti diketahui dalam sidang Komite Sentral Partai Komunis juga, China berjanji untuk mengembangkan teknologi tersebut.

Baca Juga: Park Ji Sun Meninggal, NCTzens Ingat Park Ji Sun Sebagai Cahaya yang Bersinar Untuk NCT

Baca Juga: Pesta Demokrasi AS , Mulai dari Pemilihan Presiden Hingga Terpilihnya Legislator Muslim

Rencana tersebut bertujuan untuk “mempercepat modernisasi senjata dan peralatan, fokus pada inovasi dalam ilmu pertahanan nasional, mempercepat pengembangan teknologi disruptif yang berwawasan ke depan, dan mempercepat peningkatan senjata dan peralatan”.

Mengutip dari South China Morning Post,  mengatakan bahwa teknologi yang destrukif berarti mengubah seperti  pesawat tempur generasi keenam, senjata berenergi tinggi seperti senjata laser, radar kuantum.

Baca Juga: Aoshima, Pulau Kucing yang Menjadi Surga Bagi Para Pecinta Kucing

Serta sistem komunikasi, robot tempur otonom, pesawat ruang angkasa, dan teknologi biologi seperti prostetik dan rangka luar bertenaga.

Pakar militer percaya bahwa meskipun pengembangan teknologi ini mungkin membutuhkan waktu dan tidak akan digunakan dalam konflik regional saat ini, hal itu bertujuan untuk menyaingi teknologi militer Amerika Serikat dan Rusia.

Baca Juga: Mengejutkan, Pengamat Sebut Polemik Pemilu Amerika Bisa Jadi Celah China Rebut Pulau di Taiwan

Menurut laporan Layanan Riset Kongres,  Amerika Serikat telah mengakui kemajuan yang stabil dalam mengembangkan teknologi militer yang maju.

"Karena teknologi ini diintegrasikan ke dalam pasukan militer, mereka dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi masa depan keamanan internasional secara besar-besaran, dan harus menjadi fokus yang signifikan bagi Kongres, baik dalam hal pendanaan dan pengawasan program," kata laporan itu.

Baca Juga: Heboh 'Skenario Kiamat' Pasca Pilpres AS yang Ditakuti Warga Amerika, Berikut Faktanya

Song Zhongping, mantan instruktur Tentara Pembebasan Rakyat yang berbicara dengan SCMP mengatakan bahwa salah satu perubahan yang paling mungkin mengganggu pada teknologi militer adalah penggunaan senjata tak berawak.

"Di masa depan, kita akan melihat perang yang dilakukan oleh kapal perang tak berawak, pesawat tak berawak, dan peralatan darat tak berawak, semuanya dikendalikan oleh AI (Artificial Intelligence)," katanya.

Baca Juga: Heboh Pasca Klaim Kemenangan, Netizen Sebut Trump Mirip Prabowo Versi AS

China sudah berada di jalur itu untuk bersaing dengan AS dalam perlombaan mengembangkan teknologi  AI.

Menurut laporan Layanan Penelitian Kongres, selain mengembangkan berbagai jenis kendaraan militer seperti udara, darat, laut, dan bawah laut, China secara aktif mengejar teknologi  yang dapat digunakan untuk mencegat rudal musuh.

Baca Juga: Usai Pemilu AS, Indonesia Akan Diperebutkan Tiga Negara Ini

Selain itu, publikasi sumber terbuka menunjukkan bahwa China sedang mengembangkan seperangkat alat AI untuk operasi dalam dunia maya.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper menunjukkan bahwa beberapa produsen senjata China telah mempromosikan bahwa senjata mereka memiliki kemampuan untuk memilih dan menyerang target secara mandiri.

Baca Juga: Korea Utara Mulai Berlakukan Larangan Merokok di Tempat Publik, Begini Alasannya

Dia mencirikan lima atribut Sistem Senjata Mandiri Mematikan Tiongkok. Pertama senjata itu mematikan. Yang kedua adalah mandiri, artinya tidak adanya campur tangan dan kendali manusia selama seluruh proses pelaksanaan suatu tugas.

Ketiga, tidak mungkin untuk dihentikan, artinya begitu dimulai tidak ada cara untuk menghentikan perangkat.

Baca Juga: Rekomendasi BPPTKG Atas Peningkatan Status Gunung Merapi dari Level Waspada Menjadi Level Siaga

Keempat, efek dari senjata itu, artinya perangkat akan menjalankan tugas membunuh target dalam kondisi apa pun.

Evolusi kelima, artinya melalui interaksi dengan lingkungan perangkat dapat belajar secara mandiri, memperluas fungsi dan kemampuannya dengan cara yang melebihi kemampuan manusia.

Baca Juga: Pilpres Amerika 2020, Trump Ajukan Gugatan, Pakar Hukum Ragu Pengadilan Akan Kabulkan Gugatan

Meskipun China tidak memiliki pengalaman perang dibandingkan dengan musuh-musuhnya, China mampu mencapai keunggulan di area khusus yang akan membantunya menggagalkan musuh tanpa memasuki medan pertempuran.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x