Ikut 'Methil' Musim Pertama Bersama Poktan, Walikota Madiun Ajak Petani Muda dalam Agenda Pertanian Modern

- 15 Februari 2022, 09:05 WIB
Wali Kota Maidi Bersama kelompok tani (Poktan) Karya Mulya Kelurahan Klegen melakukan pertemuan dan ‘metihil’ .
Wali Kota Maidi Bersama kelompok tani (Poktan) Karya Mulya Kelurahan Klegen melakukan pertemuan dan ‘metihil’ . /madiun today

LINGKAR MADIUN- Bulan Februari di tahun 2022 Kota Madiun telah memulai panen raya musim pertamanya.

Bersama kelompok tani (Poktan) Karya Mulya Kelurahan Klegen melakukan pertemuan dan ‘metihil’ atau panen bareng.

Dalam dialog yang dilakukan menghasiilkan beberapa permasalahan terkait pupuk dan juga generasi muda penerus petani.

Menanggapi hal tersebui, Wali Kota Maidi menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Madiun siap memberikan bantuan pupuk bersubsidi di luar program pemerintah pusat.

Baca Juga: Hindari Sekarang Juga! 4 Kebiasaan Buruk Ini Mempengaruhi Kesehatanmu di Masa Depan, Berbahaya!

Baca Juga: 3 Alasan Drama Baru Korea Twenty Five Twenty One Wajib Ditonton! Masa Mudamu Bakal Terisi Sempurna

“Pemerintah pusat ada pupuk bersubsidi, tetapi memang belum semua tercukupi. Nah, kta masuk untuk menutup kekurangan ini,” ungkap kata Walikota Madiun, dilansir dari Madiuntoday.id.

Biasanya subsidi pupuk ini dilakukan di musim ketiga dan juga menyesuaikan kondisi yang ada.

Hal tersebut tak lepas dari kebutuhan pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat di musim pertama  dan kedua.

Alokasi dana yang diberikan juga tak main-main dari pemkot Madiun yakni sebesar Rp 1 Miliar untuk bantuan pupuk segtiap tahunnya untuk 30 Poktan di Kota Madiun yang sudah berbadan hukum.

Baca Juga: 7 Ciri Perempuan yang Tulus Mencintai, Jangan Sia-siakan Tipe yang Seperti Ini!

Baca Juga: Wanita Alami Hal Ini pada Bagian Organ Vital Ini yang Jarang Disadari, Apakah Hal Ini Normal? Simak Ulasannya

Wali Kota Maidi pun sengaja merinci modal petanimulai pupuk, bibit sampai tenaga agar jelas dalam menghitung laba bersih dalam satu hektar lahan padi menghasilkan Rp 1,5 juta dalam waktu tiiga bulan.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada padi. Pertanian kita harus pertanian modern. Ini yang mulai kita lakukan kajian-kajian,” ujarnya.

“Kebutuhan masyakata itu kan tikda hanya beras. Ya cabai, buah, bunga untuk ziarah dan lainnya. Sementara saat ini semua itu dipenuhi dari daerah lain. Kalau itu lebih menguntungkan, kenapa tidak kita coba sebagian lahan untuk tanamana lainnya,” tuturnya.

Baca Juga: Hindari Sekarang Juga! 4 Kebiasaan Buruk Ini Mempengaruhi Kesehatanmu di Masa Depan, Berbahaya!

Baca Juga: 3 Alasan Drama Baru Korea Twenty Five Twenty One Wajib Ditonton! Masa Mudamu Bakal Terisi Sempurna

Dengan adanya pilihan pertanian modern itu, Maidi berharap dalam memberikan minat petani muda dalam melihat keuntungan lain di dunia pertanian dan berdialog leboh jauh terkahit produk pertanian yang lebih baik lagi.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Madiun Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x