LINGKAR MADIUN – Indonesia merupakan negara yang memiliki warisan khas rasa dan kuliner yang begitu melimpah.
Dari generasi lama ke generasi baru, kuliner merupakan sebuah hal yang berbudaya di Negara Indonesia.
Karena sejarah panjang yang hingga kini masih ditelusuri oleh generasi penerus. Maka tidak heran budaya kulineran masih sangat eksis hingga saat ini.
Hal ini akan membahas mengenai penamaan makanan yang ada di Indonesia. Hal ini berdasarkan dari latar belakang di berbagai faktor, misalnya marga daerah seperti itu.
Baca Juga: Penderita Diabetes Selama Bulan Puasa Gula Darah Tinggi, Rutin Konsumsi Ini Dijamin Stabil
Banyaknya kuliner Indonesia dipengaruhi budaya bangsa luar, seperti Tingkok, India, Belanda, Portugis, Inggris, Arab maupun Jepang.
Pemberian nama oleh masyarakat bertujuan untuk mengenalkan makanan tersebut dan membuat varian menarik untuk mudh diingat oleh masyarakat.
Dengan begitu, masyarakat tidak sulit mencarinya bila ingin makan-makanan yang diinginkan.
Dilansir Lingkar Madiun dari Instagram @gnfi, ada 8 makna nama makanan khas Indonesia yang perlu kalian ketahui, diantaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Giornata ke-33: AC Milan vs Genoa, AC Milan Ungguli Genoa 2-0 dan Jaga Asa Peluang Raih Scudetto
1. Cuanki
Awalnya bernama bakso tahu kuah choan kie yang dapat diartikan sebagai pembawa rezeki. Kata cuanki bermakna leksikal makanan olahan bakso berkuah segar.
Cuanki juga memiliki abreviasi dari cari uang jalan kaki karena banyak pedagang yang menjual cuanki dengan dipikul sambil berjalan kaki.
2. Pempek
Awalnya makanan ini bernama kelesan yang dapat diartikan dalam bahasa Palembang berarti tahan lama bila disimpan dikeles.
Berasal dari sebutan pembeli kepada orang Tiongkok penjual kelesan. Akhirnya panggilan pempek lebih popular dari kelesan.
Baca Juga: Melesat hingga Semifinal, 4 Tim Ini Bukti Kuat Tim Liga Inggris dan Liga Spanyol Dikancah Eropa
3. Bakso
Makanan ini berasal dari kata serapan bahasa Hokkies Bak Cho, bak yang berarti daging babi so berarti giling. Bila digabung menjadi daging babi giling.
Dulunya memang menggunakan daging babi, namun dengan regenerasi zaman olahan bakso menggunakan daging sapi, ayam bahkan ikan laut.
Terdapat istilah pemanjangan kata bakso yang berarti banyak kuah dan saos sebab banyak orang menyantap bakso berkuah dengan menambah bumbu tambahan seperti saos.
4. Ketupat
Makanan ini berasal dari bahasa Jawa yang mengartikan ketupat atau kupat sebagai Ngaku Lepat atau mengakui kesalahan.
Ketupat diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga untuk hari raya idul fitri, ketika banyak orang yang saling meminta maaf.
5. Cimol
Cimol berarti aci digemol dalam bahasa sunda dibentuk bulat itu disebut digemol. Cimol dibuat dari adonan tepung aci atau kanji dan tapioca yang dibentuk bulat lalu digoreng.
6. Perkedel
Makanan ini berasal dari kata frikadel yang dapat diartikan sebagai daging cacah atau cincangan daging.
Namun saat itu warga sulit mendapatkan daging, maka diganti dengan kentang dan tambahan telur.
Karena penggunaan bahan di Indonesia, ada yang menyebut perkedel merupakan singkatan dari persatuan kentang dan telur.
7. Soto
Makanan yang merupakan adaptasi dari sajian Tionghoa caudo atau jao to yang sangat popular di abad ke-19.
Dalam dialek hokian, caudo, atau jao to berarti rerumputan atau jeroan rempah.
8. Seblak
Makanan yang berasal dari kata nyeblak, dalam bahasa Sunda berarti mengagetkan.
Dinamakan itu karena menunjukan ekspresi orang yang memakannya sebab rasanya yang pedas. Ada juga seblak terbuat dari kencur atau cikur dalam bahasa Sunda.***