Efek Samping Konsumsi Kafein, Salah Satunya untuk Fungsi Otak

21 Januari 2021, 10:30 WIB
Efek Samping Konsumsi Kafein, Salah Satunya untuk Fungsi Otak /Pixabay

LINGKAR MADIUN - Setiap hari banyak orang yang bergantung pada kafein, untuk tidak merasa ngantuk pada saat pagi hari meskipun baru bangun tidur.

Bahkan untuk menghilangkan rasa ngantuk pada saat shift malam.

Faktanya, kafein dijadikan sebagai stimulan yang paling umum untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Arti Kedutan pada Tangan dan Kaki dalam Primbon Jawa

Baca Juga: Sejarah dan Cerita Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali

Berikut Lingkar Madiun melansir dari Healthline, pada Kamis, 21 Januari 2021, tentang kafein dan bagaimana efeknya bagi tubuh :

Sejarawan melacak teh yang diseduh pertama kali sejak 2737 SM.

Kopi ditemukan bertahun-tahun kemudian oleh seorang gembala Ethiopia, yang memberikan energi ekstra pada saat diberikan pada kambingnya.

Baca Juga: Resep Cimol Isi Ayam Pedas, Tanpa Terigu, Anti Meledak

Baca Juga: Hentikan! 3 Kelakuan Ini Dapat Membuat Kucing Marah Sama Kamu

Pada akhir 1800-an minuman ringan berkafein memasuki pasar.

Saat ini, 80% populasi dunia mengonsumsi produk berkafein setiap hari, dan jumlah ini meningkat hingga 90% untuk orang dewasa di Amerika Utara.

Kafein stimulan alami yang paling banyak ditemukan pada tanaman teh, kopi, dan kakao. Cara kerja kafein dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat.

Baca Juga: Arti Kedutan pada Tangan dan Kaki dalam Primbon Jawa

Baca Juga: Sejarah dan Cerita Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali

Kafein juga dapat membantu mencegah lelah. Setelah dikonsumsi, kafein dengan cepat diserap dari usus ke aliran darah.

Kemudian, bergerak ke hati dan dipecah menjadi senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ.

Efek utama kafein ada di otak

 Berfungsi memblokir efek adenosin. Dalam hal ini neurotransmitter yang merilekskan otak dan membuat merasa lelah.

Baca Juga: Resep Cimol Isi Ayam Pedas, Tanpa Terigu, Anti Meledak

Baca Juga: Hentikan! 3 Kelakuan Ini Dapat Membuat Kucing Marah Sama Kamu

Apabila level adenosin meningkat sepanjang hari, membuat tubuh semakin merasa lelah dan menyebabkan rasa ngantuk. 

Kafein membantu tetap terjaga dengan menghubungkan ke reseptor adenosin di otak tanpa mengaktifkannya.  

Memblokir efek adenosin dapat menjadikan berkurangnya rasa lelah. Meningkatkan kadar adrenalin darah dan meningkatkan aktivitas otak dari neurotransmitter dopamin dan norepinefrin. 

Baca Juga: Arti Kedutan pada Tangan dan Kaki dalam Primbon Jawa

Baca Juga: Sejarah dan Cerita Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali

Kombinasi ini lebih lanjut merangsang otak dan meningkatkan gairah, kewaspadaan, dan fokus.

Karena memengaruhi otak Anda, kafein sering disebut sebagai obat psikoaktif.  Selain itu, kafein cenderung memberikan efeknya dengan cepat. 

Misalnya, jumlah yang ditemukan dalam satu cangkir kopi memerlukan waktu sedikitnya 20 menit, untuk mencapai aliran darah dan sekitar 1 jam untuk mencapai efektivitas penuh.  

Baca Juga: Resep Cimol Isi Ayam Pedas, Tanpa Terigu, Anti Meledak

Baca Juga: Hentikan! 3 Kelakuan Ini Dapat Membuat Kucing Marah Sama Kamu

Efek utama kafein ada di otak. Ini merangsang otak dengan memblokir efek dari neurotransmitter adenosine. 

Dapat meningkatkan mood dan fungsi otak 

Kafein memiliki kemampuan untuk memblokir molekul pensinyalan otak adenosin. Hal ini menyebabkan peningkatan relatif pada molekul pensinyalan lainnya, seperti dopamin dan norepinefrin. 

Perubahan pesan otak ini dianggap bermanfaat bagi suasana hati dan fungsi otak. 

Mengonsumsi 37,5–450 mg kafein, dapat mengalami peningkatan kewaspadaan, ingatan jangka pendek, dan waktu reaksi. 

Baca Juga: Arti Kedutan pada Tangan dan Kaki dalam Primbon Jawa

Baca Juga: Sejarah dan Cerita Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali

Selain itu, sebuah penelitian mengaitkan minum 2-3 cangkir kopi berkafein (menyediakan sekitar 200-300 mg kafein) per hari untuk menurunkan risiko strees 45%.  

Studi lain melaporkan risiko depresi 13% lebih rendah pada konsumen kafein.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler